Kemenhub Bahas Peluang Kerjasama Indonesia-Kamboja Di Bidang Perkeretaapian
Kamis, 19 September 2019, 11:55 WIBBisnisNews.id -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan membahas serta membina kerja sama bilateral potensial di sektor transportasi antara Indonesia dan Kamboja. Menhub Budi Karya Sumadi sudah bertemu Menteri Transportasi dan Pekerjaan Umum Kamboja Sun Chanthol bersama dengan delegasinya, di Jakarta kemarin. Delegasi kedua negara membahas peluang kerjasama iyu khususnya di Sektor Transportasi khususnya Perkeretaapian.
Menhub Budi Karya mengatakan, saat ini negara Kamboja sedang membuat perencanaan pembangunan infrastruktur yang luar biasa di bidang transportasi khususnya moda perkeretaapian, pelabuhan, serta jalan guna meningkatkan sektor perdagangan dan pariwisata serta membangun konektivitas.
“Saya percaya, bahwa ini ada potensi besar bagi kedua negara untuk meningkatkan kerja sama, khususnya bagi Indonesia untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Kamboja serta peningkatan kemampuan bagi petugas terkait transportasi di Kamboja untuk mendapatkan pembelajaran di Indonesia,” jelas Menhub Budi Karya.
Dalam pertemuan itu, Menhub Budi Karya memperkenalkan beberapa stakeholder di Kementerian Perhubungan RI yang berhubungan dengan kebutuhan Kamboja dalam bidang infrastruktur transportasi kereta api dan dapat membangun kerja sama dengan Kamboja. Diantaranya adalah PT Industri Kereta Api (INKA) sebagai produsen sarana kereta, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai operator kereta api, dan juga PT. LEN yang menaungi bidang persinyalan kereta.
“Kemenhub memiliki banyak stakeholder yang dapat bekerjasama dan membantu Kamboja dalam pembangunan infrastruktur transportasi perkeretaapian, seperti PT. INKA, PT. KAI, dan PT. LEN yang sudah berpengalaman di bidang perkeretaapian,” papar Menhub lagi
Kerjasama Diklat
Lebih lanjut, Menhub mengatakan, Kemenhub membuka peluang kerjasama di bidang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) di bidang perkeretaapian.
“Kita memiliki Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) di Madiun yang dapat membantu pengembangan kemampuan SDM Kamboja dengan memberikan pelatihan dan pendidikan seperti tentang Rekayasa Mekanika Kereta Api, Teknik Elektro Kereta Api, Manajemen Transportasi Kereta Api, dan Teknik Pembangunan Jalur dan Kereta Api, serta berbagi pengetahuan di dalam bidang perkeretaapian,” tambahnya.
Dengan pertemuan ini, Menteri Perhubungan berharap agar kerjasama antara negara Indonesia dan Kamboja dapat dikembangkan lebih lanjut agar dapat menguatkan hubungan antar kedua negara.
“Kami berharap kerja sama antara Indonesia dan Kamboja di sektor transportasi dapat dikembangkan lebih lanjut, dan hubungan yang erat dengan Kamboja tetap dijaga dan dapat saling menguntungkan,” tutup Menhub.
Sebagai informasi, Pemerintah Kamboja telah mengeluarkan USD 226,5 juta untuk merevitalisasi jalur KA selatan yang menghubungkan Phnom Penh dengan Shianoukville (kota pelabuhan), dan jalur barat yang menghubungkan Phnom Penh dengan Poipet (kota perbatasan dengan Thailand).
Kamboja juga akan menggelontorkan dana sebesar USD 100 juta untuk pembelian sarana perkeretaapian. Diinformasikan bahwa terdapat kebutuhan 8 lokomotif, 130 gerbong dan 4 mesin pengganti lokmotif untuk sektor perkeretaapian Kamboja.
Selain itu, Kamboja juga memerlukan prasarana perkeretaapian, operator kereta api, serta infrastruktur penghubung transportasi lainnya. Dalam beberapa pertemuan dengan KBRI Phnom Penh, pihak Kamboja menyampaikan keinginan untuk menjajaki kerja sama dibidang pelabuhan, jalan raya serta infrastruktur penunjang lainnya.(helmi)