Kemenhub Belum Mencapai Target Penyerapan Anggaran
Jumat, 15 Desember 2017, 13:17 WIBBisnisnews.id - Penyerapan anggaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hingga minggu ke-dua Desember 2017 baru mencapai 77 persen dari target 93 persen.
Total pagu anggaran yang diterima Kemenhub selama 2017 setelah dilakukan pemangkasan sebesar Rp. 44,1 triliun. Sedangkan untuk tahun anggaran 2018 naik menjadi Rp.48,203 triliun.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kalaupun belum bisa mencapai target, setidaknya sampai akhir tahun bisa terserap diatas 80 persen.
"Kita masih punya waktu, kami berharap ada penambahan penyerapan;" kata Menhub Budi Kamis (14/12/2017) di tengah-tengah acara Outlook transportasi 2017.
Pada tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Perbubungan Sugiharjo mengaku optimis target bisa tercapai. Kata dia, masih ada waktu, sehingga akhir tahun dapat mendekati target.
Setidaknya, ada peningkatan penyerapan hingga ke angka 90 persen. "Sekarang ini memang baru 77 persen, tapi kita masih punya waktu dan akan ada peningkatan," jelasnya.
Infrastruktur
Dalam Outlook transportasi 2017, Menhub Budi menyebutkan World economic forum mencatat peringkat daya saing infrastruktur transportasi Indonesia mengalami peningkatan sejak tahun 2015 di ranking 62 menjadi ranking 52 dengan nilai akhir 4.5.
Pada sektor perkeretaapian sampai dengan tahun 2017 pihaknya telah membangun jalur kereta api sepanjang 388,3 kilometer. Selain itu capaian lainnya hingga tahun 2017 Kementerian Perhubungan juga telah merehabilitasi terminal bus di 30 lokasi, pembangunan pelabuhan laut di 104 lokasi dan pembangunan 7 bandara baru.
Dari sisi sarana transportasi diakui Menhub program pembangunan bus rapid transit atau BRT belum optimal untuk itu pihaknya akan segera mengambil langkah optimalisasi.
"Kalau bandara tercapai, pelabuhan tercapai, bus akan kita optimalisasi dengan cara mengubah ukuran bus karena kebutuhan BRT kita konsentrasikan di kota-kota tertentu dan di sekolah, jadi target bus akan tercapai," ungkapnya.
Kendati diakui, pembangunan jalur kereta api saat ini belum maksimal dilakukan. Hal ini disebabkan kondisi salah satu industri tambang yang mengalami kemunduran.
Akan tetapi Menhub memastikan bahwa sudah ada investor yang tertarik untuk membangun jalur kereta api di Indonesia.
"Selama ini kita rencanakan kereta api dengan jalur yang panjang itu ada di Kalimantan, Kalimantan Tengah ke Selatan, Kalimantan Tengah ke Timur, Sumatera Selatan dan itu memang dipakai untuk kereta logistic (batu bara) dan selama ini direncanakan sebagai proyek KPBU dan sekarang ini (kondisi bisnis) batu baranya belum begitu baik jadi mereka belum mau mulai," paparnya.
Terkait hal ini Menhub memastikan sejumlah investor telah mendapatkan izin. Ditambahkan Menhub negara yang berminat berinvestasi pada proyek ini diantaranya dari Rusia dan China.
Di sektor transportasi laut muatan logistik dalam negeri, per bulan Oktober 2017 mencapai 18,3 miliar ton dan muatan luar negeri tahun 2017 mencapai 593 juta ton.
Penumpang sendiri pada sektor transportasi laut per bulan November 2017 PT Pelni telah mengangkut sebanyak 3,16 juta orang, kargo sebesar 77.260 ton, dan kontainer sebesar 13.810 teus.
Pada moda angkutan penyeberangan hingga bulan Oktober 2017 tercatat sebanyak 59,9 juta orang menggunakan moda angkutan penyeberangan dengan 8,03 juta kendaraan roda 2 dan 3,9 juta kendaraan roda 4.
Pada sektor perkeretaapian tercatat sebanyak 33,23 juta orang menggunakan moda angkutan kereta api. Untuk pengguna KRL Jabodetabek sendiri hingga bulan September 2017 telah mengangkut sebanyak 228,7 juta orang. Untuk angkutan logistik sendiri Kementerian Perhubungan mencatat sebanyak 23,4 ton logistik telah diangkut dengan kereta api.
Untuk moda transportasi udara sendiri, Kementerian Perhubungan hingga Desember 2017 memproyeksikan jumlah penumpang domestik angkutan udara mencapai 96.050.330 orang dan 12.816.701 orang penumpang internasional. (Syam S)