Kemenhub Gelar Kampanye Keselamatan Kapal Tradisional
Minggu, 07 Oktober 2018, 19:31 WIBBisnisnews.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut melakukan uji petik kelaiklautan kapal penumpang tradisional dalam agenda Kampanye Keselamatan Pelayaran di Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah, Minggu (7/10/2018).
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kumai Capt. Wahyu Prihanto menyebutkan bahwa uji petik dilakukan terhadap dua kapal tradisional yang digunakan untuk mengangkut penumpang dan wisatawan ke Tanjung Puting yaitu kapal KM. Kalimantan Explorer dan kapal KM Sekonyer yang bersandar di Pelabuhan Kumai.
"Ada sekitar 500 kapal penumpang kapal tradisional di wilayah Kumai dan dan dengan secara acak kami melakukan uji petik kelaiklautan kapal terhadap kapal KM. Kalimantan Explorer dan kapal KM Sekonyer," ujar Capt. Wahyu.
Capt. Wahyu menambahkan bahwa uji petik dilakukan oleh Marine Inspector (MI) Kantor Pusat Ditjen Hubla dalam hal ini Direktorat Perkapalan dan Kepelautan serta MI dari KSOP Kumai.
"Hal ini sebagai bentuk keseriusan Pemerintah dalam hal ini Ditjen Perhubungan Laut dalam mewujudkan keselamatan pelayaran dan juga menjadi bagian dari Kampanye Keselamatan Pelayaran," ucap Capt. Wahyu.
Sementara itu, Kepala Seksi Keselamatan Kapal Penumpang dan Kapal Penangkap ikan, Capt. Ari Wibowo yang bertindak sebagai MI dan memimpin uji petik kedua kapal tersebut menyampaikan bahwa temuan di KM Kalimantan Explorer adalah belum memiliki alat komunikasi radio sebagai salah satu syarat keselamatan pelayaran.
"Terhadap KM Kalimantan Explorer ini kami rekomendasikan agar kapal tersebut melengkapi dengan alat komunikasi radio sebelum berlayar. Hal-hal lainnya sudah memenuhi standar keselamatan pelayaran," kata Capt. Ari.
Sedangkan hasil uji petik terhadap KM Sekonyer tidak ada temuan dan semunya telah memenuhi aspek keselamatan.
"Hanya ada temuan minor yaitu life jacket tidak ada nama kapal, namun temuan itu tidak terlalu mempengaruhi keselamatan pelayaran, sehingga kapal dapat tetap berlayar," jelas Capt. Ari. (Rayza)