Kemenpora Ajak Pemuda Lebih Berani Mengambil Resiko
Kamis, 30 Agustus 2018, 20:44 WIBBisnisnews.id - Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora Imam Gunawan mengatakan, kurangnya keberanian dalam mengambil resiko untuk menjadi seorang wirausaha, membuat para pemuda galau dalam melangkah menuju tangga kesuksesan.
Setiap pengambilan risiko, ungkap Imam, cukup penting dalam berbisnis, terutama saat bisnis yang dilakoni berada di ambang kerugian. Sebab, calon wirausaha harus percaya diri, bisa melihat peluang bisnis, kreatif dan inovatif, serta mengatur manajemen dengan benar.
"Ini kita lihat, dari animo masih banyak yang menghubungi saya secara langsung terkait perndaftaran masih bisa atau tidak. Sementara jumlah pendaftar sudah ada 2500 dan hanya diambil 800. Dari segi animo memang sudah cukup tinggi. Sedangkan untuk pelatihan penumbuhan minat kewirausahaan ini dan materi dasar yang dibutuhkan seseorang yang akan ditumbukan minatnya akan selesai dan akan lanjut ketahapan kedua dimana pembekalan materinya tentu saja akan semakin tajam," ujar Imam Gunawan di Wisma Pemuda Kemenpora, Jakarta, Kamis (30/8/2018).
"Lalu pada tahapan kedua ini, terdiri dari mereka-mereka yang tersaring ke tahapan kedua ini bahwa dari mitra kerja kita dan yang sudah tersaring dari batch1 sampe ke 4 ini ke tahapan kedua, seperti sama sama kita tahu bahwa dari mitra kerja kita yakni sahabat UMKM yang menggelar festival di Taman Ria dan ada di sekitar 18 peserta penumbuhan minat ini lolos dalam kualifikasi pemilihan produknya sebagai peserta festival Asian Games yang terdiri dari kuliner dan fashion hingga 2 September nanti," tambah Imam.
Imam manegatakan bahwa hal terpenting dari wirausaha yakni tentukan segmentasi dan terus introspeksi. Apalagi, peluang bisnis pun bisa didapatkan dari mana saja. Misalnya, peka untuk melihat tren maupun fenomena di masyarakat. Selain itu, harus mengetahui keinginan serta kebutuhan masyarakat.
"Pelatihan ini menurut kami cukup sukses dari sisi perekrutan, kemudian dari sisi kurikulum yuang digunakan dan juga dari sisi penyeleksian tahapan-tahapan itu cukup sukses sehingga kota bisa bersama-sama mitra kerja kita bisa memilih orang-orang yang memilki produk yang layak meskipun dalam tingkat pameran. Kemudian dari hasil pemantauan dari mitra kami yang beerada dilapangan bahwa para peserta mendapatakan omset yang cukup besar mencapai 80 persen produk tersebut terjual," kata Imam.
"Tentu ini menjadi tanda bahwa metode-metode pelatihan yang kita berikan selama ini cukup efektif dalam melahirkan sosok wirausaha yang baru atau meningkatan skill-nya agar dapat lebih sukses lagi kedepannya. Kami sudah mendapatkan kepastian dari Deputi dimana akan ada banyak dari alumni yang akan banyak mendapatkan akses permodalan Rp15 juta per anak tersebut. Karena dari sisi kualitasnya sudah bagus dan telah dilihat langsung Deputi saat di lapangan dan bilang kepada saya kebijakannya untuk kalo bisa sebanyak mungkin dapat memberikan fasilitas permodalan yang awalnya hanya untuk para pemuda yang sudah memulai usaha dan rencananya kami juga akan berikan kepada para pemuda yang baru mau memulai usahanya," jelas Imam.
Lebih jauh disampaikan Imam, Kemenpora memiliki kesempatan untuk mengamati apakah metode training ini juga untuk mengatarkan seseorang yang belum memulai usahanya untuk segera memulai usahanya setelah menerima fasilitas modal dari Kemenpora.
Sementara itu, kuota peserta yang hanya diberikan Rp15 juta kepada 100 orang pun akhirnya akan ditingkatkan, namun untuk tahun ini prioritas kami tetap 100 peserta yang menerima fasilitas pendanaan.
"Tapi tidak menutup kemungkinan bagi para peserta yang lolos dari kualifikasi kami akan alokasikan untuk tahun berikutnya," tutup Imam. (Rayza)