Kepala Bandara Kena Tegor, Jangan Hanya Fokus Urusan Teknis Penerbangan, Tapi Juga Masyarakat Sekitar
Rabu, 24 Juli 2024, 10:12 WIBBISNISNEWS.id - Para kepala bandara diperintahkan, jangan hanya fokus pada teknis penerbangan pesawat, tapi juga harus memikirkan perkembangan perekonomian masyarakat di kawasan bandara.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan M. Kristi Endah Murni juga memerintahkan para kepala bandara harus berpikir seperti halnya seorang "salesman" dengan pemikiran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
" Jiwa salesman diperlukan bagi seorang kepala bandara, jangan hanya fokus pada teknis naik dan turun pesawat. Ada peran penting lainnya yang lebih strategis, yaitu perekonomian masyarakat sekitar bandara," kata Kristi, saat menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Rudi Richardo dan Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, di kantor Kemenhub Jakarta pada Selasa 23 Juli 2024.
Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu disepakati ikut berperan dalam pengembangan industri wisata, maupun sumber daya lainnya seperti sosial ekonomi dan budaya di kawasan Sulawesi Tengah (Sulteng)
Kristi menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah atas komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kerja sama yang strategis ini.
"Kesepakatan yang telah ditandatangani hari ini mencakup berbagai bidang penting, mulai dari pemerintahan, ekonomi, pariwisata, komunikasi hingga keamanan dan keselamatan penerbangan. Setiap unsur ini memiliki peran strategis dalam menciptakan sinergi positif bagi perkembangan daerah kita," ujar Kristi.
Dirinya mengharapkan dengan adanya semangat kolaborasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengoptimalkan sumber daya demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah melalui sektor transportasi udara.
“Saya perintahkan kepada Kepala Bandara Mutiara Sis Al-Jufri dan seluruh Kepala Bandara di Indonesia, agar dalam mengepalai sebuah bandara tak semata mengurus teknis penerbangan pesawat saat mendarat dan mengudara. Lebih dari itu, seorang kepala bandara juga punya tugas untuk berperan meningkatkan perekonomian warga masyarakat di mana bandara itu berada. Harus berpikir strategis, bahkan perlu punya jiwa bak seorang ‘salesman’,” pungkas Kristi.
Kepala BLU UPBU Mutiara Sis Al-Jufri menyampaikan bahwa tujuan dari kesepakatan antara BLU UPBU Mutiara Sis Al Jufri dan Pemprov Sulawesi Tengah ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terhadap transportasi udara dari dan ke Kota Palu dan sekitarnya serta mendukung kegiatan perekonomian, perdagangan dan pariwisata di wilayah tersebut.
Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi akibat bencana gempa tahun 2018, memiliki panjang landasan dengan ukuran, 2.510m x 45m, dapat mengakomodir pesawat udara tipe Boeing 737-900ER. Terminal penumpang berukuran 19.476 m2 sehingga dapat menampung kapasitas hingga 3 juta penumpang per tahunnya. Saat ini Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri telah melayani rute penerbangan komersil dari/ke beberapa kota besar di Indonesia.
"Kami sebagai penyelenggara bandara berterima kasih atas dukungan dari Pemprov Sulawesi Tengah, semoga apa yang menjadi tujuan dari kesepakatan bersama ini dapat tercapai," ungkap Rudi.
Rudi juga berharap kerja sama ini dapat meningkatkan sinergitas, sebagai acuan bagi masing masing pihak dalam melaksanakan tugas serta dapat saling mendukung dalam pengembangan potensi perekonomian di daerah Sulawesi Tengah.(*/Syam)