Kinerja Asuransi Jiwa Indonesia Tumbuh Merayap
Jumat, 07 Desember 2018, 17:13 WIBBisnisnews.id - Kinerja asuransi Indo nesia tetap tumbuh, meskipun terjadi kelambatan pada kuartal III/2018. Tahun depan diharapkan lebih membaik.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat dari 58 data perusahaan asuransi jiwa memberikan gambaran kinerja industri asuransi jiwa memiliki prospek pertumbuhan tetap meningkat di tahun 2018 ini.
Ketua Bersama AAJI Wiroyo Karsono, mengatakan, kendati total pendapatan industri asuransi jiwa mencatat perlambatan sebesar 15,5 persen. N amun pertumbuhan premi dan total klaim dan manfaat yang dibayarkan meningkat masing- masing 1,2 persen dan 6,7 persen.
"Pendapatan, Investasi dan Aset Industri asuransi jiwa pada kuartal ketiga 2018 mencatatkan total pendapatan (income), pertumbuhan industri senilai Rp 149,87 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 177,42 triliun atau mangalami perlambatan 15,5 persen," kata Wiroyo, Jumat (7/12/2018) di Jakarta.
Diaebhtkan, total pendapatan premi merupakan kontributor terbanyak atas total pendapatan industri asuransi jiwa, yakni sebesar 94,0 persen.
Pendapatan premi bertumbuh 1,2 persen pada Kuartal tiga 2018 menjadi Rp 140,94 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 139,27 triliun, didorong oleh bertumbuhnya total premi bisnis baru, yang meningkat sebesar 6,4 persen menjadi Rp89,58 triliun dan berkontribusi sebesar 63,6 persen terhadap total premi.
Total premi ini lebih besar dibandingkan kontribusi total premi lanjutan yang nilainya mengalami penurunan 6,8 persen menjadi Rp. 51,36 triliun, dan berkontribusi sebesar 36,4 peesen.
Produk unit link masih mendorong pertumbuhan total pendapatan premi dengan kontribusi sebesar 58,4 peesen dan produk tradisional menyumbang sebesar 41,6 persen. Premi dari saluran distribusi Keagenan turut mengalami pertumbuhan sebesar 6,2 dibandingkan periode yang sama tahun 2017 dan memiliki kontribusi terhadap total premi sebesar 39,7 persen.
Dari saluran distribusi alternatif pun turut mengalami peningkatan sebesar 2,5% yang berkontribusi sebesar 18,3 persen terhadap total premi di kuartal ketiga 2018.
Total Investasi pada kuartal ketiga 2018, mengalami perlambatan sebesar 0,02 persen menjadi Rp. 457,55 triliun dobandingkan dengan periode yang sama di tahun 2017.
"Jadi yang menarik ke bawah adalah hasil investasi yang menurun cukup signifikan. Penurunan tersebut sehubungan dengan kondisi pasar yang masih fluktuatif," ucap Wiroyo.
Namun demikian, Total Investasi tetap mengalami kenaikan sebesar 2,6% dibandingkan kuartal kedua 2018. Instrumen investasi dalam bentuk Reksadana tetap menjadi kontributor tertinggi yaitu sebesar 33,3 persen dari Total Investasi industri asuransi jiwa di Indonesia.
Disusul instrumen investasi dari Saham dengan kontribusi terhadap Total Investasi sebesar 32,4 persen dan mengalami kenaikan sebesar 11,5persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (Jam)