KM Sabuk Nusantara 93 Milik Ditjen Hubla Diluncurkan
Selasa, 17 Oktober 2017, 18:58 WIBBisnisnews.id-Steadfast Marine selesaikan pembangunan kapal perintis ke tujuh dari 13 kapal pesanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. Masing-masing type 1200 GT dan 2000 GT dengan total nilai anggaran sekitar Rp. 50 Miliar.
Kapal yang diberinama KM Sabuk Nusantara 93 yang hari ini diluncurkan rencananya dioperasikan melayani masyarakat di kawasan Timur Indonesia dan ditempatkan di pelabuhan Malahayati Aceh.
Tujuh dari 13 kapal ini adalah bagian dari 100 Unit yang dibangun Kementerian Perbubunga. Sampai saat ini tercatat baru 30 kapal yang sudah dibangun dan ada 70 kapal yang siap dikerjakan.
Komisaris Utama PT Steadpast Marine Eddie Kurniawan Logam menjelaskan, saat ini Indonesia menjadi negara yang paling banyak bangun kapal. Ditengah-tengah giatnya pemerintah bangun kapal, galangan di Tiongkok malah banyak yang tutup karena minim pesanan.
Beda dengan Inonesia, melalui program tol laut yang diusung Presiden Joko Widodo, kebutuhan kapal baru sangat tinggi. Selain penyediaan kapal barang juga kapal penumpang dan latih serta patroli .
"Saat ini menjadi momentum penting untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang mampu membangun industri galangan kapal dan industri pelayaran," kata Eddie, Selasa (17/10/2017) saat peluncuran kapal KM Sabuk Nusantara 93 di galangan Steadpast Marine Pontianak.
Sebelumnya di galangan ini juga telah diluncurkan enam unit kapal latih type 1200 GT milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemenhub.
Kapal-kapal twrsebut dioperasikan untuk lembaga pendidikan pelayaran di bawah BPSDM. Yaitu BP2IP Malahayati Aceh, STIP Jakarta, BP2IP Sorong, PIP Makassar, Poltekpel Surabaya dan BDP Minahasa Selatan.
KM Sabuk Nusantara 93, menjadi salah satu kapal perintis tipe 1200 GT (Paket B). Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut Bay M Hasani dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Sub Direktorat Pengembangan Usaha Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Muhammad Syaiful mengatakan kalal tersebut akan digunakan untuk mendukung program tol laut.
" Ke depan pelayanan angkutan perintis akan terus ditingkatkan, bahkan kapal-kapal perintis ini nantinya akan terintegrasi dengan kapal Tol Laut sehingga dapat semakin memperkuat konektivitas antar pulau," ujar Bay.
Terkait upaya Pemerintah dalam mengoptimalkan program Tol Laut, Bay menambahkan saat ini manfaatnya sudah mulai terasa, salah satunya adalah penurunan harga beberapa barang pokok sebagaimana data yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan yang di update setiap tiha bulan sekali.
"Disinilah pemerintah harus hadir, selain mengoptimalkan industri pelayaran nasional, kita lengkapi juga dengan kapal perintis dan kapal penumpang," kata Bay.
Selanjutnya menurut Bay, kehadiran kapal perintis yang dibangun oleh Kemenhub juga merupakan bagian dari upaya mewujudkan konektivitas nasional dalam rangka percepatan ekonomi daerah.
'Pelayaran perintis adalah tulang punggung peningkatan aksesibilitas masyarakat terpencil, terisolir dan pulau-pulau terluar sekaligus juga menjadi penunjang sistem distribusi logistik nasional dan angkutan antar pulau, yang pada akhirnya dapat memicu pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah yang dilaluinya," jelasnya. (Syam S)