KNKT Ajak Semua Pihak Tingkatkan Keselamatan KA Termasuk Melengkapi Regulasinya
Kamis, 21 November 2019, 10:54 WIBBisnisNews.id -- Ketua KNKT Dr. Soerjanto Tjahjono mengajak semua pihak terkait dengan penyelenggaraan angkutan kereta api (KA) di Indonesia untuk fokus pada peningkatan keselamatan transportasi berbasis rel ini.
"Sejauh ini, masih banyak titik-titik kelemahan yang bisa memicu terjadinya kecelakaan KA di Indonesia. Peluang itu harus terus dihilangkan, agar moda KA benar-benar selamat, aman dan nyaman digunakan masyarakat," kata Soerjanto saat memberikan keynote speech pada FGD "Penetapan Kelas Jalur Sebagai Acuan dalam Pengoperasian dan Perawatan Jalur Kereta Api" di kantor KNKT Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Dia memberikan contoh, saat ini kebijakan penganggaran perawatan jaur KA sering tidak jelas. "Misalnya, ada jalur rel amblas, rusak, patah atau lainnya. Lantas, tugas dan tanggung jawab peratawan siapa dan anggarannya bagaimana dan bagaimana penganggaran perbaikan sarana ini," jelas Soerjanto.
Ada juga kasus pembelian KA tapi sudah usang. KA tersebut tidak dilengkapi petunjuk manual, atau suku cadangnya sudah tidak ada lagi. "Kasus ini akan menjadi masalah dikemudian hari saat terjadi laka, atau kendala saat akan melakukan perawatan fasilitas dan sarana KA itu sendiri," kilah Soerjanto.
Seperti diketahui, moda angkutan KA terlebih KRL di Jabodetabek menjadi angkutan umum massal yang makin diminati masyarakat. Data terkini, jumlah penumang KRL Jabodetabek mencapai kisaran 1 juta orang/ hari.
Jumlah itu belum termasuk penumpang KA jarak jauh, KA Bandara serta beberapa KA lokal di Indonesia, terutama di Jawa dan Sumatera. Semua harus dilayani dengan baik serta tingkat keselamatan yang optimal.
Menurut Soerjanto, KNKT mengajak semua pihak terkait terutama Pemerintah sebagai regulator dan PT KAI sebagai operator KA di Indonesia fokus meningkatkan keselamatan, keamanan dan kenyamanan transportasi KA.
"Semua peluang terjadinya kecelakaan (KA) harus ditutup dan dihilangkan atau diperbaiki sebagaimana mestinya. Moda KA di Indonesia harus lebih baik, selamat aman dan nyaman digunakan. Oleh karenanya, semua harus taat pada regulasi yang ada," pinta Soerjanto.
Kalaupun ada hal tertentu yang belum ada regulasinya, Soerjanto berharap melalui FGD ini ada saran, masukan bahkan solusi yang baik untuk keselamatan transportasi KA di masa mendatang.
"Keselamatan adalah tanggung jawab kita bersama. Semua harus dijaga dan dirawat dengan baik, dan jangan sampai kita selalu menjadi "pemadam kebakaran" jika terjadi kecelakaan transportasi," tegas Soerjanto.(helmi)