Kontrak Pembangunan Jembatan Penghubung di Patimban Senilai Rp524 Miliar Diteken
Kamis, 13 Februari 2020, 16:59 WIBBisnisNews.id -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) cq. Ditjen Perhubungan Laut tandatangani kontrak pembangunan jembatan penghubung di Proyek Pelabuhan Patimban, Jawa Barat di Jakarta, Kamis (13/2/2020). Pelabuhan ini diharapkan bisa menggenjot ekspor, memperlancar arus barang serta menurunkan biaya logistik di Indonesia.
Kontrak ditandatangani oleh Ahmad Fauzi dari Ditjen Hubla dengan Andi R, perwakilan PT WIKA-PP Joint Operasion, sebagai kontraktor pembangunan tersebut. Hadir menyaksikan penandatangan proyek tersebut Menhub Budi Karya S yang diwakili Sesjen Kemenhub Djoko Sasono, Irjen Kemenhub Gde Suardika, dan tuan rumah Dirjen Hubla Agus Purnomo serta para pejabat terkait.
Dalam laporannya, Dirjen Hubla Agus Purnomo dalam laporannya menyebutkan, kontrak ini pembangunan jembatan penghubung ini nilainya sebesar Rp524 miliar. Dengan lama pembangunan proyek 630 hari.
Baca Juga
"Kita berharap, proyek jembatan penghubungan ini segera dibangun dan selesai tepat waktu. Paling tidak, Juli 2020 sudah bisa dilewati atau menghubungan antara back up area dengan Car Terminal Patimban," kata Dirjen Agus lagi.
Dirjen Agus mengatakan, proyek Pelabuhan Patimban akan dibangun dalam empat tahap, dengan besaran nilai berbeda-beda. Proyek tahap I sebesar Rp6 triliun, tahap II Rp1,8 triliun, proyek III Rp524 miliar dan tahap IV sebesar Rp1,2 triliun.
Pelabuhan Patimbang diproyeksikan akan menjadi pelabuhan yang bisa melayani ekspor kendaraan (Car Terminal) dan terminal Petikemas. "Jadi, selain Pelabuhan Tanjung Priok yang ada sekarang, ada alternatif Pelabuhan Patimban," jelas Dirjen Agus.
Soft Opening Setember
Sementara, Menhub Budi Karya dalam sambutan tertulisnya mengatakan, Pelabuhan Patimban masuk proyek strategis nasional (PSN). Diharapkan, September 2020 sudah bisa dilakukan soft opening yang pertama. "Saat itu, ekspor kendaraan pertama sudah bisa dilakukan dari Pelabuhan Patimban," katanya yang dibacana Sesjen Kemenhub Djoko Sasono.
Kehadiran Pelabuhan Patimban diharapan bisa mendorong dan memfasilitas ekspor Indoneia, khususnya kendaraan serta petikemas. "Selain itu, juga mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah sangat padat saat ini," kata Menhub Budi lagi.
Dirjen Hubla Agus Purnomo menambahkan, pada Sepember nanti diharapkan bisa ekspor kendaraan pertama dari Patimban. "Saat ini, progres fisik Pelabuhan Patimban untuk sisi laut sekitar 59%, break water seawall sekitar 25%," kata dia.
Sementara, back up area sudah selesai seluas 10 ha. Jadi, untuk melayani ekspor kendaraan, maka diastikan September 2020 sudah bisa dilakukan. "Saat soft opearing, sudah mampu melayani 225.000 kendaraan per tahun," papar Drjen Agus.
Sementara, dia menambahkan, proyek Termina Petikemas Patimban akan selesai awal 2021. "Saat itu, akan mampu melayani 250 ribu Teu's petikemas," tandas Dirjen Agus.(helmi)