Kopi Arabica Komoditas Ekspor Unggulan Asal Banyuwangi, Ini Saran Menteri BUMN
Kamis, 18 Juli 2019, 07:13 WIBBisnisnews.id -- Kopi Arabica produkai perkebunan PTPN , Banyuwangi Jawa Timur (Jatim) diminati pasar luar negeri . Salah satunya kopi hasil produksi perkebunan kopi Kalisat Jampit milik PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) di Banyuwangi, Jatim milik BUMN perkebunan (PTPN XII) diminta meningkatkan kualitas produksi kopi Arabica sebagai salah satu unggulan ekspor masa depan.
"Saya tekankan ke PTPN XII bisa mengonsentrasikan tanaman kopi ini. Karena kopi ini diminati secara internasional. Harganya jauh lebih bagus dibandingkan produksi kopi di PTPN yang lain,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno di Banyuwangi, Jawa Tumur kemarin.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Rini melihat proses produksi kopi Arabica. Mulai dari pemilihan biji kopi oleh petani hingga proses pengeringan biji kopi dan siap diekspor. Menurutnya, kualitas kopi Arabica milik PTPN XII ini sangat bagus. "Namun, belum menjadi fokus bisnis perseroan," kritik Menteri Rini seperti dilansir laman bumn.go.id.
Baca Juga
Rini menegaskan proses pemupukan dalam tanaman kopi ini harus dijaga dengan baik. Sehingga, produksi kopi Arabica semakin meningkat dan bisa diekspor ke pasar luar negeri. Untuk saat ini, kopi Arabica milik PTPN XII sudah diminati pasar Amerika Serikat, Eropa dan Arab Saudi.
Kebun Kalisat Jampit ini mampu memproduksi 1.000 ton Kopi Arabika per tahun. Diproduksi dengan pengelolaan budidaya dan diolah secara wash & wet process serta jaminan kualitas Utz Certified, menjadikan Java coffee ini sebagai Specialty Arabica Coffee yang telah terdaftar di Amerika dan dikenal dengan Java Coffee Jampit, Java Coffee Blawan, Java Coffee Kayumas, dan Java Coffee Pancoer.
Menteri Rini pun meminta manajemen PTPN XII untuk menfokuskan produksi kopi dan meningkatkan kualitasnya. Sehingga, kopi asal Indonesia bisa menjadi primadona di pasar internasional. Selain itu, Rini mendorong agar manajemen turut mensejahterakan para petani kopi. Sebab, para petani kopi memiliki kemampuan untuk memilih biji kopi dengan kualits terbaik.
“Itu satu hal yang harus dihargai. Karena memilih kopi yang tepat menjadikan harga yang kompetitif,” jelasnya.
Tak hanya itu, Kebun Kalisat Jampit juga sedang disiapkan untuk menjadi salah satu tempat pengembangan sapi perah dan pakan ternak PTPN XII. Pengembangan ini merupakan batu loncatan untuk masuk bisnis turunan lainnya seperti sapi potong, susu segar, keju, dan pupuk organik.
Pengembangan bisnis sapi perah ini sangat bagus didukung potensi besar PTPN XII berupa sumber mata air yang cukup, lahan perkebunan yang luas, serta ketinggian dan iklim yang cocok.
Bisnis tersebut bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan nasional serta menambah pendapatan PTPN XII disamping bisnis komoditas utama yakni kopi, kakao, karet, teh serta gula.(helmi)