Korban Kebakaran Kapal di Bitung Ditanggung Pemerintah
Kamis, 21 Februari 2019, 12:20 WIBBisnisnews.id - Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ahmad menginstruksikan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas II Bitung dan Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Bitung memberikan perhatian khusus pada pengobatan dan pemulihan empat orang korban musibah kebakaran di
Bitung, Sulawesi Utara Rabu (20/2/2019).
Kebakaran yang menghanguskan lima unit kapal Patroli milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan di Terminal Peti Kemas Bitung, Sulawesi Utara itu juga melukai empat orang denganbluka bakar serius.
"Pagi tadi seluruh korban sudah masuk ruang operasi di Rumah Sakit TNI AL (Rumkital) Dr. Wahyu Slamet. Seluruh pengobatan dan pemulihan para korban yang mengalami luka bakar tersebut ditanggung oleh Pemerintah," ujar Ahmad Kamis (21/2/2019) di Jakarta.
Ahmad mengatakan, musibah kebakaran tersebut berawal dari api yang bersumber dari kapal patroli KPLP KNP.460 dan merembet ke kapal patroli KPLP lainnya yang sedang sandar berdekatan. Yaitu KNP. 560, KNP. 510, KNP. 5105 yang semuanya merupakan kapal patroli KSOP kelas II Bitung.
"Sedangkan satu kapal patroli yang juga mengalami kebakaran yaitu KNP. 50001 milik Pangkalan PLP Bitung sehingga total ada lima unit kapal patroli KPLP yang terbakar," ujar Ahmad.
Berdaaarkan laporan KSOP Bitung, kata Ahmad, pengangkatan kerangka kapal patroli KPLP yang terbakar tersebut sudah mulai dilakukan agar tidak mengganggu operasional kapal-kapal lainnya.
Ahmad mengatakan bahwa ia juga meminta agar para awak kapal patroli untuk selalu memeriksa peralatan keselamatan dan juga alat pemadam kebakaran, patuhi Standard and Procedure (SOP) keselamatan operasi kapal, tingkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.
"Pada kesempatan ini, saya juga menyampaikan rasa empati dari Dirjen Perhubungan Laut beserta jajarannya agar para korban dapat segera sembuh dan beraktivitas seperti sediakala," jelasnya.(Syam S)