Kurash Targetkan Dua Medali Emas di SEA Games 2019
Sabtu, 25 Mei 2019, 12:28 WIBBisnisnews.id - Olahraga beladir Kurash memang terdengar baru di kuping masyarakat Indonesia. Namun, cabang olahraga asal Uzbekistan ini telah memberikan satu medali perunggu bagi Indonesia pada ajang Asian Games 2018 lalu.
Meskipun Kurash baru berkembang di Indonesia, Pegurus Besar Federasi Kurash Indonesia (PB Ferkushi) telah menargetkan kembali dua medali emas di ajang SEA Games Filipina mendatang.
Ketua Umum PB Ferkushi Abdul Hafil Fuddin menjelaskan bahwa dalam merealisasikan target dua medali emas, pihaknya sejak 8 April lalu telah memanggil 20 atlet untuk menjalani pelatnas yang bertempat di Ciloto, Jawa Barat. Di SEA Games 2019 nanti, Indonesia akan tampil di 5 kelas putra-putri.
Baca Juga
”Atlet yang ada di pelatnas sekarang ini masih akan melewati seleksi ketat melalui Kejurnas Kurash pada 28-30 Juni mendatang di GOR Cempaka Putih. Boleh jadi akan ada pergeseran karena bukan tak mungkin atlet non pelatnas dari daerah bisa mengalahkan atlet pelatnas,” ujar Hafil seusai buka puasa bersama di Kantor Sekertariat PB Ferkushi, Jakarta, Jumat, (24/5/2019).
Oleh karenanya, dalam pengarahan kepada atlet pelatnas sebelum buka puasa bersama tadi, Hafil selalu mengingatkan bahwa para atlet non pelatnas punya motivasi untuk mengalahkan atlet pelatnas.
Setelah hasil kejurnas itu, Hafil mengatakan jumlah atlet pelatnas yang tinggal 100 persen tersebut bakal dipastikan menjadi tim inti untuk mdngikuti SEA Games mendatang. Mereka akan dimatangkan melalui berbagai kejuaraan internasional termasuk latih tanding di Uzbekistan selama satu bulan.
”Kurash ini olahraga beladiri tergolong keras sehingga dibutuhkan disiplin tinggi dalam berlatih. Di pelatnas pun para atlet ini harus mengedepankan disiplin karena hanya dengan demikian target dua medali emas bisa dipenuhi,” kata Hafil.
Hafil Fuddin menyebut hasil kejuaraan nasional open di Thailand beberapa waktu lalu, tim kurash Indonesia sukses merebut gelar juara umum dengan raihan 5 medali emas. Hasil itu menjadi gambaran bagi PB.Ferkushi dalam mematok target di SEA Games 2019 Filipina.
Untuk posisi peta kekuatan kurash di Asia Tenggara, menurut dia, Thailand menjadi kekuatan kedua kemudian diikuti Vietnam dan Filipina. Sebagai tuan rumah SEA Games 2019, kekuatan Filipina tak bisa diremehkan.
Dalam kesempatan itu Hafil Fuddin juga menekankan bahwa pihaknya siap mendukung apa yang menjadi kebutuhan atlet selama pelatnas.”Saya secara penuh mendukung apa yang menjadi kebutuhan atlet asal tidak mengada-ada. Karena bagi saya atlet adalah segala-galanya karena merekalah yang berjuang di medan laga mempertaruhkan kehormatan bangsa," jelas Hafil.
Sepuluh nomor yang diikuti itm kurash Indonesia pada SEA Games 2019 adalah -66 kg, -73 kg, -81 kg, -90 kg, dan +90kg untuk putra. Sementara itu di bagian putri, lima kelas yang akan diikuti adalah -52 kg, -57 kg, -63 kg, -70 kg, dan +70 kg.
Di antara 20 atlet yang masuk pelatnas sekarang ini terdapat Khasani Najmu Shifa yang merupakan peraih medali perunggu Asian Games 2018 di Jakarta. Khasani memang diharapkan menjadi motivator bagi atlet-atlet lainnya.
Shifa akan turun di kelas -63 kg dan menjadi salah satu atlet yang ditargetkan meraih medali emas di Filipina. Selain Shifa, atlet putri yang juga akan digembleng untuk mewakili Indonesia adalah Maria Magdalena Ince, di kelas -52 kg. Ince turun di cabang olahraga sambo pada Asian Games 2018.
Sementara itu, beberapa atlet lain yang kini tengah digembleng di Ciloto, yaitu Ryan Ramadhan (-66 kg), Riyandi (-73 kg), Doni Sukma (-73 kg), Carlos Leon (-81 kg), Surya Purnama Adjie (-81 kg), Muhammad Difa Alfais (-90 kg), Abdul Rohman (-90 kg), Rafi Fadilah (+90 kg), Ghea Cholofah Santika (-52 kg), Asti Puspa Dewi (-57 kg), Siti Latifah (-70 kg), Tati Puji Astuti (-70 kg), dan Mutiara Amanda (+70 kg). (Rayza)