LADI Siap Ciptakan Asian Games 2018 Bebas Doping
Sabtu, 21 Oktober 2017, 22:54 WIBBisnisnews.id - Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) siap meningkatkan perannya untuk menciptakan Asian Games XVIII/ 2018 Jakarta-Palembang 'Play True' dan bebas doping.
"Kami mendapat pelimpahan tugas dari Panpel Asian Games (INASGOC) untuk menciptakan kondisi bebas doping. Tentu saja kami membutuhkan dukungan berbagai pihak termasuk pers untuk mensosialisasikan program kami," ujar Zaini Kadhafi Saragih Ketua LADI dalam seminar anti doping di Jakarta, Sabtu (21/10).
Dalam seminar bebas doping menuju Asian Games 2018 yang digelar PP Siwo PWI bekerjasama dengan KONI, INASGOC dan Kementerian Pemuda dan Olahraga hadir sebagai narasumber Dr James Tangkudung dan Dr Ari Sutopo serta Dr Leane Suniar (INASGOC) dan Dr Liliek Sudarwati (KONI Pusat).
Seminar dalam upaya menciptakan olahraga sportif tanpa doping ini antara lain menyoroti pengetahuan para atlet yang masih minim terhadap penggunaan doping yang disengaja maupun tidak sengaja. Pasalnya, mengingat adanya peningkatan penggunaan doping oleh para atlet pada PON 2016 membuat Indonesia darurat doping.
"Cara mencegah penggunaan doping sebenarnya sangat mudah, dengan tidak menggunakan obat sembarangan termasuk mengkonsumsi jamu-jamu tradisional yang belum melewati penelitian laboratorium," ujar James Tangkulung Penasehat LADI.
Menurut Tangkudung, hingga saat ini doping menjadi sebuah persaingan IPTEK antar negara maju dalam meraih prestasi yang instan.
"Penggunaan doping merupakan etika pendidikan yang tidak benar. sebab, selain mencoreng nilai-nilai fair play hal tersebut juga membuat para atlet menjadi kecanduan dan bahkan menyebabkan kematian," kata mantan ketua INAPGOC itu.
Bahkan bila seorang atlet mampu berprestasi namun dirinya terbukti menggunakan doping pada saat pertandingan maka sanksi keras akan diberlakukan
"Atlet yang berlaga di pertandingan tingkat nasional maupun internasional yang mampu menorehkan prestasi namun terbukti menggunakan doping atau sengaja tidak mengikuti tes doping, dikenakan sanksi keras berupa pencabutan terhadap prestasinya dan selanjutnya di banned," katanya.
Tangkudung mengungkapkan sejumlah zat doping yang harus dihindari untuk dikonsumsi atlet menjelang pertandingan, antara lain Stimulans, Narcotic Analgesics, Cannabionids, Anabolic Agents, Peptides Hormones, Beta 2 Agonist. (Rayza Nirwan)