Ledakan Mesin Jet Tewaskan Wanita Selandia Baru Di Sint Maarten
Jumat, 14 Juli 2017, 05:51 WIBBisnisnews.id - Seorang wanita Selandia Baru tewas di wilayah Karibia Sint Maarten setelah ledakan dari mesin jet yang kuat menghempaskannya ke tanah.
Insiden tersebut terjadi di Bandara Internasional Princess Juliana yang terkenal, yang hanya beberapa meter dari pantai. Orang-orang pantai dapat berjalan ke pagar bandara saat pesawat lepas landas.
Polisi mengatakan bahwa wanita berusia 57 tahun itu telah berpegangan pada pagar sebelum kekuatan mesin jet melemparkannya ke belakang, menyebabkan luka serius.
Dia dibawa ke rumah sakit untuk perawatan, namun kemudian meninggal.
Peregangan pantai di wilayah Belanda sangat populer di kalangan wisatawan, sebagian karena pesawat terbang sangat rendah di atas pasir sebelum mendarat.
Awal landasan pacu hanya berjarak 50m (160 kaki) dari pagar di pantai Maho, dan kira-kira jaraknya sama dengan garis air.
Ada tanda peringatan yang mencolok di daerah yang menginstruksikan pengunjung pantai untuk tidak berdiri di dekat pagar karena ledakan udara yang berbahaya.
Direktur pariwisata pulau itu, Rolando Brison, mengatakan kepada Herald Selandia Baru bahwa dia telah berbicara dengan keluarga wanita yang meninggal tersebut.
"Saya bertemu dengan keluarga almarhum malam ini dan sementara mereka menyadari bahwa yang mereka lakukan itu salah, melalui tanda bahaya yang terlihat jelas, mereka menyesalkan bahwa risiko yang mereka ambil ternyata dengan cara terburuk," katanya.
Surat kabar tersebut juga mengatakan bahwa pesawat yang lepas landas itu adalah Boeing 737, sebuah pesawat komersial. Sejumlah laporan media lokal mengatakan wanita itu kepalanya terbentur beton saat dia tertiup kembali dari garis pagar.
Dalam sebuah pernyataan, polisi Sint Maarten mengatakan bahwa mereka mengunjungi daerah tersebut setiap hari untuk mencegah wisatawan berpegangan pada pagar landasan pacu.
"Pendaratan dan pelepasan semua jenis dan ukuran pesawat terbang di bandara internasional Sint Maarten terkenal di seluruh dunia sebagai tempat wisata utama," kata polisi.
"Banyak wisatawan datang ke pulau ini untuk mengalami sensasi pendaratan pesawat yang terbang di atas kepala mereka dan berpegangan pada pagar bandara dan berdiri di jet blast pesawat besar yang lepas landas. Melakukan hal ini sangat berbahaya. (Gungde Ariwangsa)