Liga Indonesia Kurang Kuat, Ganti Jadi I-League
Selasa, 08 Juli 2025, 11:03 WIB
BISNISNEWS.id - Sebutan Liga Indonesia sebagai nama kompetisi sepakbola di Indonesia dinilai kurang keren dan kurang kuat sehingga perlu diganti jadi I-League singkatan dari Indonesian League.
"Pergantian nama Liga Indonesia itu dalam rangka rebranding PT. Liga Indonesia Baru. Kami butuh branding yang kuat dan tidak akan berganti-ganti lagi," ujar Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus usai melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Hotel The Langham, Jakarta Selatan, Senin (07/07/2025).
Selanjutnya label untuk kompetisi level teratas sepakbola Indonesia yang selama ini disebut Liga 1 (Utama) kini akan menggunakan nama Super League. Sedangkan untuk Liga-2 menggunakan nama Championship. "Nama itu tetap digunakan, apapun sponsornya," tambah Ferry Paulus.
Untuk musim berikut ini, perubahan nama kompetisi itu mulai berlaku. Liga 1 akan disebut sebagai BRI Super League. Sedangkan sebutan Liga 2 menjadi Pegadaian Championship.
Selain perubahan nama, dalam RUPS juga disepakati dan ditetapkan mengenai jumlah pemain asing yang didaftarkan bisa mencapai 11 orang. Sedangkan yang turun dalam pertandingan sebatas delapan orang saja.
"Dari delapan pemain asing itu, jika ada pergantian, harus diganti dengan pemain lokal. Ini dalam rangka menambah peluang tampilnya pemain-pemain lokal," ujar Ferry.
Dalam RUPS juga ada pergantian komisaris. Direktur Utama Persib Bandung, Glenn Sugita, kini menjabat Komisaris PT LIB. Ia menggantikan Teddy Tjahjono.
Susunan direksi dan komisaris lainnya tetap. Ferry Paulus masih menjabat Direktur Utama. Asep Saputra sebagai Direktur Operasional. Sadikin Aksa menjadi Direktur Bisnis. Sementara Zainudin Amali menjabat Komisaris Utama. Muhammad Lutfi adalah Komisaris Independen.
Dan satu terobosan PT LIB yang cukup fenomenal adalah penunjukan mantan General Manager Liga Sepakbola Jepang (J. League) Takeyuki Oya menjadi General Manajer Kompetisi dan Operasiona Liga Indonesia (I-League). (Gun)