Lima Elemen Poros Maritim Yang Wajib Diperhatikan
Minggu, 03 Februari 2019, 10:33 WIBBisnisnews.id - Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala) Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt. Wisnu Handoko mengatakan, lima elemen poros maritim yang harus diperhatikan. Yakni, budaya maritim, infrastruktur maritim, sumber daya maritim, diplomasi maritim, dan pertahanan maritim.
"Galangan kapal masuk dalam poin infrastruktur maritim. Kebutuhan kapal dari tahun ke tahun akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan bisnis angkutan laut," tutur Capt. Wisnu dalam FGD yang digelar Adiluhung di Surabaya, Sabtu (2/2/2019).
Pada budaya maritim juga perlu dilakukan hijrah culture sesuai dengan perkembangan teknologi informasi.
"Perlunya menggunakan sistem digitalisasi pada proses angkutan laut baik pada sisi pelayaran maupun pelabuhan," ujarnya.
Menurutnya, ada lima poin juga agar bisnis galangan kapal dapat survive. Mulai dari masih adanya pesanan kapal baru atau perawatan kapal.
Lalu bagaimana agar ada pesanan? Ya harus ada permintaan terhadap ruang muatan atau kapal. Selanjutnya kondisi permintaan pasar juga turut menentukan perusahaan galangan kapal bertahan.
"Pertumbuhan ekonomi turut menjadi penentu, ditambah lagi biaya angkut logistik yang kompetitif. Untuk itu yang kelima adalah kultur berlogistiknya juga harus hijrah ke arah lebih baik dan transparan," paparnya.
Saat ini sedikitnya ada 250 galangan kapal nasional. Jumlah ini kata dia menjadi nilai lebih pada saat muncul kebutuhan armada kapal baru, maka dapat termanfaatkan.
Apalagi bukan hanya membangun, galangan kapal juga melakukan perawatan kapal. Di sanalah peluang besar bagi para operator untuk bersaing menjadi yang terbaik.
Untuk menangkap peluang bisnis galangan perlu diperhatikan karena masih ada yang belum dioptimalisasi yakni ship recycling.
"Kita bisa melihat misalnya di India dan Bangladesh, suasana di galangannya melayani proses scraping kapal dari seluruh dunia. Namun demikian, tetap harus memperhatikan aspek pengendalian lingkungan dari limbah kapal," tuturnya. (Jam)