Ling Ling: Bekukan PP Dan PB PTMSI
Senin, 10 Juli 2017, 13:35 WIBBisnisnews.id - Atlet tenis meja mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga membekukan PP dan PB Pengurus Besar Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) demi mengakhiri kisruh dan dualisme yang sudah terjadi bertahun-tahun.
"Kami meminta PP/PB PTMSI dibekukan. Setelah itu dilakukan munas untuk bentuk kepengurusan baru. Ini solusi untuk menghentikan dualisme ini," kata salah satu atlet tenis meja, Ling Ling Agustin, di Jakarta, Minggu, seperti dilansir antaranews.com.
Induk organisasi tenis meja Indonesia itu ada dua, yaitu PP PTMSI yang dipimpin Oegroseno dan PB PTMSI pimpinan Lukman Edy. Kondisi ini jelas mempengaruhi Indonesia dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi kejuaraan internasional.
Kemelut ini sebenarnya sudah beberapa kali dimediasi. Bahkan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, sudah mempertemukan dua tokoh di balik PTMSI itu. Hanya saja, keduanya tetap dalam keputusannya.
PP PTMSI di bawah pimpinan Oegroseno bersikeras bertahan dengan keputusan pengadilan. Bahkan PP PTMSI mendapatkan kesempatan untuk mempersiapkan atlet ke SEA Games 2017 Malaysia, sedangkan PB PTMSI kukuh mempertahankan SK KONI Pusat.
"Ini harus segera diakhiri. Jika munas bisa berlangsung, kami harapkan banyak orang baru yang masuk supaya tidak terjadi konflik kepentingan," kata salah satu legenda tenis meja Indonesia itu.
Ling Ling yang hingga kini masih menjadi atlet meski usianya sudah menembus angka 47 tahun berharap pemerintah benar-benar mengentaskan masalah itu. Bahkan, atlet yang membela Papua pada PON 2016 menyarankan pengiriman kontingen tenis meja ke SEA Games 2017 dikaji ulang.
"Bukan saya meremehkan kemampuan atlet yang ada. Tapi saya ragu tim yang diberangkatkan ke SEA Games mampu meraih medali," kata Ling Ling.
Dia optimistis jika tidak ada dualisme PTMSI prestasi tenis meja Indonesia akan bangkit karena pembinaan hingga persiapan bisa dilakukan dengan fokus. Kondisi saat ini harus segera diakhiri mengingat Indonesia juga akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. (Gungde Ariwangsa)