Maskapai Cathay Pacific Mengalami Krisis, Minta Semua Stafnya Cuti Tanpa Dibayar
Rabu, 05 Februari 2020, 18:33 WIBBisnis News.id - Wabah virus corona Wuhan China berdampak luas pada industri penerbangan. Maskapai Cathay Pacific telah meminta seluruh pegawainya mengambil cuti tanpa tanggungan perusahaan selama tiga minggu.
Perintah cuti itu disampaikan atas permintaan bos perusahaan penerbangan Augustus Tang, di Hong Kong.
Maskapai kebanggaan Hong Kong tersebut, telah mengalami krisis yang tidak berkesudahan. Karena sebelumnya, perusahaan itu juga menghadapi kekacauan politik dan protes berbulan-bulan di bekas jajahan Inggris tersebut, Sekarang makin terdampak lagi karena ada serangan virus corona baru.
Dalam sebuah pesan video kepada 27.000 karyawan perusahaan, bos perusahaan penerbangan Cathay Pacific, Augustus Tang mengatakan mereka diminta untuk mengambil cuti selama tiga minggu tanpa bayaran antara Maret dan Juni.
"Saya berharap Anda semua akan berpartisipasi, dari karyawan garis depan kami hingga para pemimpin senior kami, dan ikut serta dalam tantangan kami saat ini," kata Tang, seperti dilansir AFP, Rabu (5/2/2020).
Virus corona, yang pertama kali terdeteksi di pusat kota Wuhan Cina akhir tahun lalu, tersebar selama liburan Tahun Baru Imlek, yang biasanya menjadi salah satu waktu tersibuk bagi maskapai regional.
Sebagai gantinya, puluhan maskapai penerbangan internasional telah mengurangi atau menunda penerbangan ke China dalam upaya untuk menghentikan penyebaran patogen dan ketika jumlah penumpang jatuh dari tebing.
"Salah satu liburan Tahun Baru Imlek yang paling sulit yang pernah kami alami karena virus. Dan kita tidak tahu sampai berapa lama," kkata Tang.
Tang mengumumkan, serangkaian langkah-langkah untuk mengatasi krisis, termasuk meminta stafnya secara sukarela mengambil cuti yang tidak dibayar.
"Saya menyadari ini sulit didengar, dan kami mungkin perlu mengambil langkah lebih jauh ke depan, tetapi dengan mendukung skema cuti khusus Anda akan membantu pada saat dibutuhkan," katanya kepada staf.
Dia juga meminta pemasok untuk mengurangi harga mereka, dan mengatakan maskapai itu akan melakukan penyesuaian jangka pendek pada kapasitasnya - termasuk langkah yang sudah diumumkan untuk memotong penerbangan 30 persen di seluruh dunia selama dua bulan, termasuk pemotongan 90 persen ke daratan Cina.
Terakhir kali Cathay meminta staf untuk mengambil cuti yang tidak dibayar adalah pada 2009 setelah jatuhnya keuangan global.
"Situasi sekarang sama seriusnya," kata Tang. Ekonomi Hong Kong saat ini dalam resesi, dipukuli oleh perang dagang AS-Cina. Protes, perang dagang AS-Cina, dan wabah virus telah menghantam industri pariwisata dan hiburan dengan keras.(*/Ari)