Maskapai Citilink Menunda Pemberlakuan Bagasi Berbayar

Dirjen Perhubungan Udara Polana B.Pramesti (tengah berbaju putih)melakukan dialog dan sosialisasi dengan masyarakat calon penumpang di bandara terkait tarif pesawat dan penerapan bagasi berbayar oleh maskapai penerbangan nasional.

Bisnisnews.id  - Maskapai penerbangan Citilink menunda
pemberlakuan  bagasi berbayar sampai waktu yang belum ditentukan,  setelah adanya konsolidasi Ditjen  Perhububgan Udara dan Desakan Komisi V DPR RI pada Rapat Kerja  29 Januari 2019.

Anak usaha  PT Garuda Indonesia  (Persero) Tbk itu sebelumnya telah mengumumkan akan memberlakukan  bagasi berbayar pada 8 Pebruari 2019 untuk pelayanan penerbangan domestik.

Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI  mengatakan sedang melakukan evaluasi dan penilaian penerapan ketentuan bagasi berbayar sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 185 tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Dalam Negeri.

"Kami akan melakukan kajian atau evaluasi terhadap semua aturan mulai dari PM 14 tahun 2016 sampai PM 185 tahun 2015," tutir  Polana, Kamis (31/1/2019) di Jakarta.

Pengkajian ulang dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Udara  agar terjadi keseimbangan dan tidak memberatkan masyarakat serta menjaga kelangsungan maskapai penerbangan.

Keluhan terkait penerapan bagasi berbayar oleh maskapai berbiaya murah itu sebelumnya juga disampaikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Dikatakan,  kebijakan  memberlakukan bagasi berbayar itu sangat berpotensi menurunkan kinerja sektor pariwisata. Dia mengaku sangat sedih dengan kebijakan pencabutan bagasi gratis sejumlah maskapai penerbangan berbiaya rendah itu.

" Pastilah berpengaruh menurunkan pariwisata. Hitungannya simpel,  karena 'price elasticity', jadi harga naik demand turun sudah pasti itu," kata Menpar Arief , Rabu (30/1/2019) di Jakarta.

Sekarang ini tinggal dipilih, kalau mau menanggung  resiko terjadi penurunan  du sektor wisata,  silahkan lakukan dan teruskan.

Penurunan sektor pariwisata,  ungkapnya  pasti drastis dalam beberapa hari ini. Yaitu sejak rencana kebijakan tersebut bergulir. Misalny i dari Riau turun 40 persen.

Menpar Arief berharap, harusnya semua pihak mengerti masalah ini. Karena itu dia mengingatkan,  kebijakan pencabutan bagasi gratis LCC tersebut tidak dilakukan secara tergesa-gesa. 

Sementara itu Lion Air Group maupun AirAsia hingga kini belum  diketahui apakah juga ikut jejak Maskapai Citilink menunda pemberlakukan bagasi berbayar (Syam S)