Maskapai LCC Asal Vietnam VietJet Air Akan Terbang ke Bali dan Jakarta
Minggu, 20 Januari 2019, 18:41 WIBBisnisnews.id - Maskapai penerbangan berbiaya rendah atau Low Cost Carrier (LCC) VietJet Air asal Vietnam akan membuka rute baru Ho Chi Minh - Denpasar Bali Maret 2019 dan akan dilanjutkan Ho Chi Minh - Jakarta pada akhir tahir ini.
Managing Director VietJet Air, Mr. Do Xuan Quang mengatakan hal itu pada event ASEAN Tourism Forum (ATF) 2019, yang juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, Duta Besar RI untuk Vietnam, Ibnu Hadi, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani Mustafa, Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Teknologi Informasi, Samsriyono Nugroho.
“Saya pastikan bulan Maret 2019 akan terbang ke Denpasar, Bali. Semua persiapan sudah kami lakukan. Enam bulan pertama, kami akan terbang empat kali seminggu, selanjutnya akan menjadi setiap hari ,” kata Do Xuan Quang.
Penerbangan Ho Chi Minh - Denpasar Bali menggunakan pesawat Airbus 321 terbaru kapasitas 226 penumpang. “Sekitar Desember 2019, akhir tahun ini, kami berencana terbang Ho Chi Minh–Jakarta, untuk memenuhi permintaan pasar dari businessman dan government relation,” ujarnya.
Promosi akan digencarkan setelah tahun baru Imlek, atau akhir Januari hingga awal Februari mendatang. Penjualan tiket secara umum akan dimulai pada Maret 2019.
“Sebagai bentuk komitmen kami, untuk mendorong Pariwisata Indonesia, dari originasi Vietnam, maka KBRI Hanoi pun akan ikut menyebarluaskan informasi ini,” kata Duta Besar Ibnu Hadi di Ha Long Bay City.
Menurut dia, pembukaan rute tersebut menjadi meningkatkan nilai perdagangan maupun investasi bilateral kedua negara. Pariwisata Vietnam, lanjutnya, telah berkembang pesat, termasuk pembangunan destinasinya.
“Lebih dari lima juta wisatawan mancanegara (wisman) dari Tiongkok datang ke Vietnam, pada 2018 lalu. Lebih dari tiga juta wisman dari Korea Selatan juga terbang ke Vietnam. Mereka membangun destinasinya sangat serius. Diaspora-nya dilibatkan penuh untuk membangun Pariwisata Vietnam. Itu yang bisa kita pelajari dari Vietnam,” jelas Ibnu Hadi.
Menpar Arief Yahya pun mengatakan, pada 2018, Vietnam tumbuh paling cepat dengan angka 21 persen, sedangkan Indonesia masih di angka pertumbuhan 14 persen. Tahun 2017, Vietnam meningkat dengan pertumbuhan 30 persen, Indonesia masih di angka pertumbuhan 22 persen. “Kuncinya ada di deregulasi dan penerapan teknologi, dalam hal ini digital technology” kata Menpar Arief Yahya.
Karena itu, untuk membantu memudahkan VietJet terbang ke Indonesia, Kemenpar juga akan membantu promosi rute penerbangan baru ke Denpasar, Bali tersebut. Menurut Menpar, 75 persen orang ke Indonesia datang menggunakan transportasi udara, sehingga kunci utamanya ada di Airport, Airlines, dan AirNav (Authority).
“Saya biasa menggunakan rumus 3A, Atraksi, Akses, Amenitas dalam mengembangkan destinasi. Dengan target 20 juta wisman di 2019, maka akses menuju ke tanah air harus dibuat lebih lebar, lebih luas, dan lebih mudah," ujarnya.
Hadirnya VietJet memperkuat konektivitas udara ke tanah air ini memang menjadi harapan baru.
Maskapai LCC ini sudah membuka rute di 35 kota di Tiongkok. (Jam)