Menhub: Pembuatan Pas Kecil Gratis Bagi Nelayan Tanpa Batas
Minggu, 23 Juni 2019, 19:07 WIBBisnisnews.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan, program pembuatan sertifikasi kapal atau buku Pas Kecil bagi nelayan pemilik kapal di bawah 7 GT dilakukan tanpa batas dan gratis.
Para petugas di lapangan juga diperintahkan bekerja cepat, sehingga seluruh kapal nelayan memiliki kelengkapan surat-surat. Khususnya nelayan di wilayah Pekalongan, Pemalang, Batang, Tegal dan sekitarnya dilakukan secepat mungkin dan tidak berbayar.
"Kita ingin mengecek sejauh mana program pemberian surat-surat kapal itu dijalankan dan buku pelaut itu dilakukan. Saya minta ini dilakukan secepat mungkin dan gratis. Jadi jangan ada alasan lagi kapal tidak ada surat kapalnya serta tidak ada buku pelaut," ujar Menhub dalan arahannya saat secara sombolis memberikan
Buku Pas Kecil, SKK 60 mil dan life jacket kepada nelayan di Pelabuhan Perikanan Pekalongan Minggu (23/6/2019).
Sampai saat ini, sudah 25.560 pas kecil yang dikeluarkan untuk kapal-kapal di wilayah Pulau Jawa. Khusus wilayah Pekalongan dan sekitarnya Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Tegal sudah mengeluarkan pas kecil untuk 638 kapal dan sudah dilaksanakan pengukuran ulang untuk 1.179 kapal.
Di hadapan 100 nelayan, Menhub Budi menegaskan, tidak ada batasan untuk pembuatan pas kecil ini. Apabila terjadi kekurangan kapasitas, KSOP Tegal berhak untuk meminta kapasitas dari wilayah Semarang atau Jakarta.
"Pesan saya, tidak ada batas limit jatah pembuatan pas kecil. Apabila memang kurang, bisa meminta kapasitas dari Semarang maupun Jakarta," tegasnya
Harapannya, dengan pembuatan pas kecil serta surat-surat kapal lainnya dapat menciptakan rasa aman para nelayan untuk mengendalikan kapal, sehingga dapat bebas berlayar sesuai dengan kualifikasi kapal. Tidak kalah penting, pas kecil dapat memberikan pengetahuan keselamatan kepada para nelayan.
"Dengan ini kita harapkan laut itu memiliki kompetensi, keahlian dan di sisi lain mereka ada rasa aman untuk mengendalikan kapal dan juga punya pengetahuan untuk keselamatan. Keselamatan adalah nomor satu, kalau keselamatan sudah bagus, mereka akan bebas kemana saja sesuai dengan kualifikasi kapalnya," tuturnya. (Jam)