Menhub Budi Apresiasi Sinergi AP II dan AirNav Indonesia di Bandara Soetta
Senin, 27 Januari 2020, 07:12 WIBBisnisNews.id -- Menhub Budi Karya mengapresiasi langkah sinergi dua BUMN di Bandara Soekarno Hatta (Soetta). Apa yang dilakukan manajemen AP II dan Airnav Indonesia, telah membuktikan anak bangsa mampu untuk membuat satu bandara dan ATC yang sama kompetitifnya dengan dunia internasional.
"Saat ini sudah lebih dari 81 take off landing dalam 1 jam sehingga masuk 10 besar bandara tersibuk di dunia,” ungkap Menhub Budi Karya di Bandara Soetta, kemarin.
Seperti diketahui, Menhub Budi melihat langsung pergerakan lalu lintas penerbangan di runway 3 dan east connection taxiway dari Tower JATSC milik Airnav Indonesia, di area Bandara Soetta. Menhub Budi mengakui, keberadaan dua fasilitas tersebut sangat penting untuk meningkatkan pelayanan penerbangan dalam dan luar negeri di Bandara Soetta.
Menhub Budi juga mengungkapkan, dalam membangun fasilitas-fasilitas tersebut tentunya pihak-pihak terkait seperti Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, AP II dan Airnav komit dan telah memerhatikan aspek keselamatan.
“Setelah aspek keselamatan penerbangan (safety), selanjutnya yang diperhatikan yaitu aspek nilai ekonomi (efisiensi), dan bagaiman kapasitas penerbangan bisa meningkat,” jelas Menhub Budi.
Dengan beroperasinya dua fasilitas di Bandara Soetta tersebut diharapkan memberikan kenyamanan bagi penumpang dengan berkurangnya delay dan antrean pesawat di bandara terbesar di Indonesia itu. Pelayanan makin baik dengan tingkat keselamatan yang optimal.
Fasilitas tersebut akan meningkatkan faktor keselamatan penerbangan (safety) karena dengan adanya runway ke-tiga, take off dan landing di runway bagian utara menjadi terpisah antara runway 2 dan runway 3.
Ditambah lagi dengan kehadiran East Connection Taxiway, mengurangi potensi taxiway blocking. Fasilitas ini dinilai akan menambah manfaat nilai ekonomi karena lebih efisien yaitu mengurangi jumlah dan waktu antrean pesawat di taxiway holding-point di darat sebelumnya dari 6 hingga 9 pesawat menjadi rata-rata 3 pesawat.
Jarak tempuh taxi dari apron ke runway lebih dekat sehingga waktu tempuh rata-rata berkurang 8 menit atau 13.3% dari sebelum dioperasikannya dua fasilitas tersebut. Dengan adanya efisiensi tersebut, otomatis akan meningkatkan kapasitas di bandara Soekarno-Hatta secara keseluruhan.
Runway 3 Bandara Soekarno Hatta yang baru saja diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Jumat (24/1/2020) kemarin, telah beroperasi sejak akhir tahun 2019 yaitu pada saat momen Angkutan Natal dan Tahun Baru.
Kehadirannya bahkan sudah memberikan keuntungan bagi maskapai penerbangan seperti Garuda yang menjadi maskapai dengan tingkat on time performance (OTP) atau ketepatan waktu nomor 1 di dunia.
Setelah meninjau di JATSC, kegiatan dilanjutkan dengan jumpa pers yang turut Dihadiri Dirjen Perhubungan Udara Polana B Pramesti, Dirut Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Dirut Airnav Indonesia Novie Riyanto, dan pengamat penerbangan Gerrry Soejatman.(helmi)