Menhub: Startup Indonesia Berada Diperingkat Empat Dunia
Rabu, 28 Februari 2018, 19:39 WIBBisnisnews.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, perkembangan teknologi informasi sudah mengubah gaya hidup masyarakat termasuk dalam bertransportasi.
"Sekarang sudah menjadi suatu tren tertentu. Anak-anak kita tumbuh dengan kreasi dan inovasinya sendiri. Kita sebagai satu kementerian tentu harus melayani masyarakat. Kalau kita tidak membuka diri dan memberi kesempatan untuk anak muda kita akan tertinggal," jelas Menhub Budi saat membuka Workshop Digital Transportation Talk dengan tema "Eksplorasi Potensi Pemanfaatan Inovasi (StartUp) untuk Peningkatan Kinerja Transportasi" yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Rabu (28/2/2018).
Perkembangan startup di Indonesia, ungkap Menhub, berada di peringkat empat dunia dengan jumlah startup 1.716 dibawah negara Amerika Serikat berjumlah 28.821 startup, India berjumlah 4.753 startup, dan Inggris 2.983 startup.
"Tahun 2018 tercatat dunia digital begitu maju di Indonesia. Kita harus mewadahi anak dan adik kita yg begitu kreatif," tuturnya.
Workshop yang dihadiri sejumlah pejabat dan pakar, seperti Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Umiyatun Hayati, dan jajaran Rektor dari Perguruan Tinggi itu menurut Menhub, merupakan suatu pemikiran inovasi dalam bagian yang tidak terpisahkan dari satuan kerja yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan.
Online startup merupakan suatu terobosan dan pengembangan teknologi yang harus kita terima dan atur. Teknologi informasi sudah mengubah gaya hidup masyarakat, termasuk di sektor transportasi. Seperti, para pelaku bisnis startup memberikan opsi baru yang mampu mendominasi (disruptive technology).
"Kegiatan transportasi sangat banyak melayani masyarakat, baik melayani tanpa memberikan suatu nilai tambah ekonomi maupun memberi nilai tambah ekonomi. Masyarakat, anak muda, dan kaum start up pasti tertarik," ungkap Menhub Budi.
Jika pengembangan bisnis didukung dengan adanya sosialisasi yang terarah atau afiliasi, tentu kita bisa melayani kebutuhan masyarakat dengan cepat dan lugas. Seperti, masalah pelayanan angkutan darat yaitu bis dan kereta api yang hingga saat ini masih mengalami kendala. Dengan adanya sosialisasi yang terarah, harapannya bisa memberi pelayanan yang lebih efisien dan memberi manfaat untuk masyarakat.
Dukungan konkrit yang diberikan oleh pemerintah yaitu membuka ruang dalam memperbaiki regulasi. Kita dituntut untuk berpikir out of the box.
"Nanti ada pemikiran inovasi yang baik tapi ada regulasi yang menghalangi kita pelajari. Tidak serta merta mengubah, kita lihat inovasi tersebut memberi nilai tambah atau tidak," jelas Menhub.(Adhitio)