Bisnisnews.id – Kondisi gedung Sekolah Olahraga (SKO) Ragunan memprihatinkan, kusam, lusuh dan seperti tidak diurus. Menpora Imam Nahrawi berharap Pemprov DKI memperhatikan bangunan itu.
SKO yang dibangun sejak 1977 itu harusnya menjadi kawah Candradimuka olahraga Indonesia itu kini sepertinya telah menjadi tempat yang tidak layak untuk membina para atlet. Pasalnya masih banyak Infrasturktur dan alat-alat penunjang atlet yang sudah tidak layak digunakan kembali.
Terkait hal tersebut, Menpora menyampaikan dari sisi infrastruktur SKO ini dibawah Pemprov DKI Jakarta, pemerintah sendiri hanya menitipkan 210 atlet dari 16 cabang olahraga seperti bulutangkis, sepakbola, bolavoli, tenis meja dan beberapa cabang olahraga yang lain.
"Ke depan memang harus dimaksimalkan SKO Ragunan ini termasuk SKO disetiap Provinsi di seluruh Indonesia, agar kedepanya kita dapat menyiapkan lebih banyak lagi Egy Maulana di masa mendatang, meskipun saat ini sudah ada PPLP di setiap provinsi,” ujar Imam.
Tampaknya tak hanya peran Kemenpora saja yang harus terlibat, terbukti Pemprov DKI Jakarta dan Kemendikbud juga harus dapat mendukung agar dapat bersinergi dalam membangun 34 SKO di semua provinsi.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta dan Kemendikbud yang telah membantu mewujudkan tujuh SKO dari target kami pada tahun depan yakni sebanyak 34 SKO yang harus tersebar diseluruh provinsi Indonesia,” kata Menpora di SKO Ragunan, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Bahkan Imam juga meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk dapat menyisihkan sedikit anggaran APBD demi perbaikan infrastruktur SKO Ragunan.
“Saya kira tinggal bagaimana saja Gubernur DKI Jakarta untuk dapat memberikan kelonggaran dananya guna memperbaiki sebagian infrastruktur, sedangkan kami akan memebantu dalam menyediakan alat-alat penunjang para atlet di SKO Ragunan,” ucap Imam. (Rayza)