Menteri ESDM Arifin Dorong Pemanfaatan Potensi EBT Untuk Penuhi Listrik
Minggu, 17 November 2019, 15:56 WIBBisnisNews.id -- Meningkatnya kebutuhan listrik di Indonesia akan diisi dengan mendorong pemanfaatan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) yang diperkirakan memiliki potensi 400 Giga Watt (GW). "Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun ke depan, program 35 ribu MW akan terselesaikan," Menteri ESDM Arifin Tasrif seperti dilansir laman esdm.go.id.
Ke depan, lanjut dia, "Kita prioritaskan untuk memanfaatkan sumber-sumber EBT. Apalagi Indonesia sangat banyak memiliki sumber, ini kalau hitung berdasarkan datanya bisa mencapai 400 GW," ungkap Menteri Arifin.
Perhatiaan besar Menteri Arifin terhadap EBT lantaran EBT mampu menghasilkan energi bersih yang ramah lingkungan. Hal ini berbeda dengan energi fosil yang justru menambah polusi dan akan habis dipakai.
"Kita tidak tergantung lagi pada energi fosil dan (EBT) menghasilkan emisi yang bersih yang akan mendukung kesehatan penduduk indonesia sehingga masyarakat tumbuh berkembang cerdas ke depan," jelas Menteri Arifin di Jakarta.
Salah satu yang akan didorong dalam pengembangan EBT ini adalah biodiesel. Menteri Arifin mengungkapkan, pemanfaatan biodiesel juga bermanfaat memberi dampak perekonomian besar bagi pengusaha perkebunan kelapa sawit kecil, disamping sebagai energi bahan bakar rendah emisi.
"Apa yang kita lakukan terhadap biofuel adalah untuk mengurangi emisi, menekan pencemaran udara," papar Menteri Arifin.
Upaya lain yang jadi fokus Menteri Arifin, adalah pembangunan transmisi listrik dan gas di dalam negeri. Kementerian ESDM akan segera menyelesaikan pembangunan transmisi listrik dan gas di Sumatera dan Kalimantan. "Saya harap keberadaan energi ini mendukung sektor pariwisata. Tanpa energi mungkin agak sulit mengembangkan pariwisata," tutur dia.
Prioritas Kementerian ESDM
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan langkah strategis Kementerian ESDM dalam menjawab tantangan yang dihadapi sektor ESDM ke depan. Upaya tersebut akan segera diselesaikan secara Cepat, Cermat dan Profesional (CCP) selama lima tahun ke depan.
Prioritas utama yang disoroti oleh Arifin adalah kebutuhan tenaga listrik. Menteri Arifin berjanji akan menuntaskan program listrik 35.000 Mega Watt (MW) pada akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024.
"Dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun ke depan, program 35 ribu MW akan terselesaikan," Menteri Arifin seperti dilansit lan esdm.go.id.
Beberapa bulan lalu, sebut Menteri Arifon, Pemerintah telah membangun tol listrik di Sulawesi. Membentang sejauh 3.767 kms (kilometer sirkit) dengan 5.687 tower transmisi serta 47 Gardu Induk berkapasitas total 2.648 MVA, tol listrik Sulawesi tahap 1 ini menghubungkan 4 (empat) provinsi yaitu Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Prioritas yang tak kalah penting adalah peningkatanan Domestic Market Obligation (DMO) Batubara. "Kami perkirakan dalam 5 tahun ke depan DMO batubara akan meningkat karna kebutuhannya meningkat. Ini dilakukan dari skala besar dan skala kecil," jelas Arifin.
Guna mempermudah upaya Pemerintah membangun sektor ESDM lima tahun ke depan, Kementerian ESDM tak lupa memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mempemudah eksekusi kebijakan. "Kita akan berkomitmen untuk memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk bisa mendukung keberadaan proyek-proyek tersebut," pungkas Arifin.(nda/helmi)