Menteri ESDM Buka Pertamina Energy Forum 2019
Selasa, 26 November 2019, 14:50 WIBBisnisNews.id --PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, kembali menyelenggarakan Pertamina Energy Forum (PEF) 2019. Lebih dari 750 orang yang berasal dari berbagai sektor dan multinegara hadir pada p3mhukaan PEF 2019 yang dibuka langsung .Menteri ESDM Arifin Tasrif, Selasa (26/11/2019).
Kementerian ESDM, Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati beserta jajarannya, perwakilan dari instansi dan juga duta besar sejumlah negara
Sekitar lebih dari 750 orang yang hadir akan membahas berbagai isu energi bersama-sama membahas mengenai perubahan besar pada sektor energi. Pertamina, sebagai pemain utama dalam sektor ini memastikan telah menyiapkan sejumlah cara untuk mengantisipasi perubahan atau revolusi yang terjadi di sektor energi.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan revolusi di sektor energi adalah hal nyata yang sudah mulai terjadi. Hal ini ditandai dengan adanya ketidakpastian seperti pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pergerakan urbanisasi, pertumbuhan kelas menengah, perubahan iklim, kemajuan teknologi, dan sebagainya.
"Pekembangan energi tidak luput dari global megatrend, penggunaan seluruh SDM menjadi industrialisasi, seluruh SDA tereskploitasi, terjadi keterbatasan, climate change, di sisi lain terjadi pertumbuhan populasi yang sangat cepat," kata Nicke saat membuka Pertamina Energy Forum 2019.
Nicke mengatakan dalam setiap tantangan yang dihadapi, pasti terdapat beberapa faktor yang dapat diubah menjadi kesempatan dan bahkan didorong untuk menjadi kekuatan utama.
Pertamina Energy Forum 2019 yang digelar selama dua hari, Selasa-Rabu (26-27 November 2019), mengusung topik "Driving Factors: What will Shape the Future of Energy Business” bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik dan juga sebagai wadah diskusi lintas bidang energi, baik lokal maupun global.
Hasil diskusi dan analisis yang lebih dalam di Pertamina Energy Forum diharapkan bisa menjadi pijakan yang kokoh bagi regulator dan pelaku bisnis energi di Indonesia untuk menyusun strategi terbaiknya dalam menghadapi fenomena global megatrends.(helmi)