MT Namse Bangdzhod Bermuatan CPO Belum Ditemukan, Dua Kapal Patroli KPLP Dikerahkan
Senin, 07 Januari 2019, 10:16 WIBBisnisnews.id - Kapal MT. Namse Bangdzhod bermuatan minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dari Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara yang dilaporkan hilang kontak sejak 28 Desember 2018 lalu hingga kini belum ditemukan.
Belum ada titik terang keberadaan kapal GT 1128 yang dioperasikan PT Surabaya Shipping Lines tersebut. Namun Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub mengumumkan, sampai saat ini masih terus melakukan pencarian dengan Kapal patroli milik Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP).
Dua kapal KPLP yaitu KNP 348 dan KNP. Alugara P.114 dikerahkan mencari MT Namse Bangdzhod yang dinakhodai Muhammad Asdar Wijaya dengan jumlah anak buah kapal (ABK) sebanyak 11 orang.
Direktur KPLP Ditjen Perhubungan Laut Junaidi mengatakan, kapal patroli KNP. 348 menyisir dari Tanjung Kerawang Bekasi sampai dengan Marunda hingga ke Buoy Timur area labuh jangkar pelabuhan Tanjung Priok namun belum ada tanda-tanda keberadaan kapal tersebut.
Sedangkan kapal patroli KPLP KNP. Alugara P.114 juga telah menyisir dari mulai Selat Bangka hingga Pulau Seribu sampai dengan Ekanuri pelabuhan Tanjung Priok namun juga belum mendapatkan hasil.
Kapal-kapal patroli PLP Tanjung Priok sudah meminta bantuan Disnav Tanjung Priok dan Semarang untuk ikut memantau gerak kapal dimaksud melalui Vessel Traffic Services (VTS) dan SROP sepanjang pantai utara pulau Jawa dan sampai saat ini belum ada laporan keberadaan kapal tersebut.
Adapun RIB SAR juga menyisir dari Muara Angke sampai area labuh jangkar Buoy Barat dan belum diketemukan keberadaan kapal dimaksud.
"Pemilik kapal juga sudah melaporkan ke Basarnas, VTS Tanjung Priok juga sudah memancarkan berita distress agar kapal-kapal yang sedang berlayar di sekitar rute pelayaran kapal tersebut juga ikut mencari dan segera melaporkan ke kami bila ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal tersebut. Kami akan berusaha maksimal untuk membantu mencari kapal dimaksud, semoga ada pertanda baik dari kapal tersebut kedepannya," kata Junaidi Senin (7/1/2019) di Jakarta. (Syam S)