Blusukan Dipenghujung Arus Balik, Kemenhub Tindak Tegas Operator Nakal
Sabtu, 16 Juli 2016, 01:56 WIB
Bisnisnews.id - Para pejabat eselon satu Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
kompak blusukan ke sejumlah terminal bus, stasiun kereta api, bandar udara,
pelabuhan laut dan penyeberangan dipenghujung arus balik angkutan lebaran 2016.
Kegiatan turun ke lapangan yang dilakukan sejak H+2 itu selain memastikan seluruh pemudik pada arus balik itu terlayani juga memeriksa kembali kelaikan armada yang selama ini melayani para pemudik. Di terminal bus Giwangan Yogyakarta, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub , Pudji Hartanto melakukan pemeriksaan seluruh kendaraan yang ada di terminal sekaligus memberikan penghargaan kepada Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sigit Harynto.
Diterminal Giwangan itu juga, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub menahan bus Murni Jaya yang karena tidak memenuhi kelaikan seperti pintu darurat tidak.bisa dibuka dan lampu sen nya mati sebelah. Selain itu secara administrasi nomor rangkanya berbeda dengan STNK dan buku KIR.Penhargaan itu juga diberikan kepada 11 perusahaan mitra kerja Kemenhub yang dinilai berjasa telah menyelenggarakan mudik gatis.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Prasetyo menyatakan, hingga saat ini, Jumat 16 Juli 2016, pelayanan kereta api dapat dilaksanakan dengan baik. Terdapat beberapa keterlambatan perjalanan kereta yang terjadi, namun hal tersebut masih dalam batas toleransi.
"Masih dalam toleransi yang diijinkan sesuai dengan standar pelayanan minimum," kata Prasetyo.
Disektor transportasi
laut, Dirjen Hubla, A Tonny Budiono mengatakan secara umum pelayanan cukup
bagus. Pada kegiatan arus bali relatif lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Semoga di tahun-tahun mendatang kita dapat terus memberikan pelayanan terbaik
kepada masyarakat Indonesia dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan dan
penyediaan sarana dan parasarana yang lebih baik," kata Tonny.
Kemenhub juga melakukan uji petik pada seluruh kapal penumpang. Hal tersebut
dilakukan untuk memastikan bahwa kapal-kapal yang beroperasi benar-benar dalam
keadaan laiklaut dan dapat berlayar mengantarkan para pemudik ke tujuan
masing-masing karena keselamatan pelayaran adalah mutlak dan tak ada kompromi.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut kembali menegaskan bahwa pihaknya beserta
jajarannya akan selalu menegakan aturan di bidang keselamatan pelayaran tanpa
kompromi. Jika terjadi penumpukan di suatu pelabuhan, maka Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut akan bergerak cepat mengatasi adanya penumpang yang belum
terangkut.
"Begitu kami mendapatkan informasi adanya penumpang di suatu pelabuhan yang
belum terangkut, kami segera berkordinasi dengan pihak terkait untuk
mendapatkan kapal tambahan, misalnya dengan mengerahkan armada kapal perintis
yang kita miliki," lanjut Tonny.
Salah satu kejadian beberapa waktu lalu di Pelabuhan Makassar terjadi kelebihan
penumpang yang naik kapal sehingga petugas harus menurunkan penumpang dengan
memberikan pengertian dan informasi kepada mereka bahwa akan ada kapal
selanjutnya yang mengangkut sehingga para penumpang dapat memahami dan turun
dengan tertib.
Dari Pelabuhan Tanjung Perak dilaporkan bahwa koordinasi dan kerjasama yang
baik ditunjukan antar regulator dan operator dalam menangani penumpang yang
belum terangkut.
Syahbandar Tg. Perak Surabaya, Hary Setyobudi menyampaikan pada tanggal 14 Juli
2016 terjadi kelebihan penumpang kapal KM. Dharma Kencana VIII tujuan Laboan
Bajo, kapasitas penumpang yang diijinkan sesuai sertifikat 450 Jiwa dan
didapati penumpang yang naik diatas kapal sejumlah 520 jiwa penumpang yang
diturunkan sebanyak 70 jiwa.
Selain itu terdapat juga
kelebihan penumpang kapal di KM.Niki Barokah tujuan Banjarmasin.
Adapun kapasitas maksimal penumpang yang diijinkan menurut sertifikat 310 jiwa.
Didapati penumpang yang naik diatas kapal sejumlah 635 jiwa.
"Penumpang yang diturunkan dari
atas kapal sebanyak 325 jiwa. Penumpang yang diturunkan tersebut rencananya
akan diberangkatkan dengan menggunakan KM.Niki Sae pada pukul 22.00 malam ini
(15 juli 2015 )," tegas Harry.
Hingga saat ini, dari hasil pemantauan di 52 pelabuhan, berdasarkan data Posko
Angkutan Lebaran Terpadu 2016, jumlah penumpang naik mulai dari pemantauan hari
H-18 sampai dengan tanggal 15 Juli 2016 atau H+8 adalah sebanyak 1.361.690
penumpang atau terjadi peningkatan sebesar 14,8 % dibanding tahun 2015.
Sedangkan jumlah penumpang turun adalah sebanyak 1.321.791 penumpang atau naik
sebesar 16 % dibanding tahun sebelumnya. Adapun kepadatan penumpang tertinggi
terjadi di Pelabuhan Batam dengan jumlah penumpang naik sebesar 177.788 orang
dan penumpang turun sebanyak 145.718 orang.