Nge-RON di Luar Soetta AP II Bebaskan Biaya Parkir dan Landing
Selasa, 04 April 2017, 13:26 WIB
Bisnisnews.id-PT Angkasa Pura II (AP II) akan memberikan insentif khusus bagi maskapai penerbangan yang mengalihkan pesawatnya untuk bermalam atau remain over night (RON) di luar bandara Soekarno-Hatta. Kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kepadatan di areal parkir bandara.
Direktur Utama PT AP II Muhammad Awaludin mengatakan, sampai saat ini ada 149 unit pesawat yang melakukan RON di bandara Soekarno-Hatta. Akibatnya, pada malam hari, areal parkir menjadi sangat padat dan menyulitkan bagi petugas untuk mengatur pesawat-pesawat yang akan landing untuk masuk ke apron.
"Kami mendorong maskapai penerbangan memindahkan pesawatnya, dengan melakukan RON di bandara-bandara Angkasa Pura II di luar Soekarno-Hatta yang masih longgar," kata Awaludin di kantornya, Selasa (4/4/2017) di sela-sela acara coffe morning bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan seluruh stakeholder.
Kata Awaludin, maskapai penerbangan yang memindahkan pesawatnya RON dari Soekarno-Hatta ke bandara lain di bawah AP II, akan diberikan insentif berupa bebas bayar parkir pesawat (fee parking) dan bebas biaya pendaratan (free landing fee).
Syaratnya, sebelum memindahkan pesawatnya, maskapai bersanngkutan harus menyiapkan penumpang untuk diangkut ke bandara tujuan atau sebaliknya untuk penerbangan pada pagi hari.
Diakui, dengan berpindahnya RON pesawat, terkesan mengurangi pendapatan bandara Soekarno-Hatta, namun pihak manajemen mendapatkan insentif lain dari pesawat-pesawat yang datang di malam hari dan biaya pelayanan bandara (PSC). "Pastinya kami tidak mengalami kehilangan pendapatan, walau kelihatannya ada yang hilang, tapi kan kami dapat PSC dari penumpang," kata Awaludin.
Pesawat yang disarankan untuk melakukan RON di luar bandara Soekarno-Hatta ialah pesawat-pesawat kecil, yang jumlahnya sekitar 20 sampai 30 unit. "Kalau ini dilakukan, selain menguntungkan pihak maskapai, karena bebas dari biaya parkir dan landing pesawat, juga akan sangat mengurangi beban bandara Soekarno-Hatta dari kepadatan," jelasnya.
Di Bandara Soekarno-Hatta, slot penerbangan pada malam hari cukup longgar, terutama untuk penerbangan mulai pukul 22:00 sampai pukul 03:00 WIB. "Slot penerbangan di malam hari memang banyak kosong tapi ketika landing, pesawat kesulitan masuk apron area. karena sudah sangat padat oleh pesawat yang nge-RON. Makanya kami dorong pesawat-pesawat itu untuk nge-RON di luar Soekarno-Hatta," jelasnya.
Coffee Morning
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara bersama PTAP II, hari ini menggelar acara Coffee Morning & Breakfast Meeting yang dihadiri sejumlah pejabat Kementerian Perhubungan dan stakeholder di bidang transportasi udara.
Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan, acara ini merupakan ajang silaturahmi untuk bisa saling tukar menukar pengalaman baik secara tehnikal ataupun hubungan kemanusiaan. Forum seperti ini, kata Agus, memiliki nilai tambah yang sangat strategis dalam meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa dan masyarakat yang mmemanfaatkan moda transportasi udara.
"Forum seperti ini sangat baik, mempunyai nilai tambah bukan saja bagi operator tapi juga kita semua. Karena di acara ini kita bisa saling memberikan masukan sekaligus ajang silahturahim antara regulator dan operator dan seluruh stakeholder di sektor transportasi udara," jelas Agus.
Agus berharap, ajang silahturahim ini akan membuka sekat-sekat yang selama ini dirasakan para stakeholder."Kalau kita sudah saling kenal kan enak, bisa berkoordinasi dan saling memberikan masukan," kata dia.
Pada sisi lain Agus mengatakan, regulasi transportasi udara sudah sangat lengkap sehingga para pekerja yang ada di dalamnya, termasuk perusahaan pendukung harus profesional. "Kita bekerja bersama dalam satu keluarga di bidang penerbangan. Jadi harus bahu membahu untuk melayani masyarakat di bidang transportasi udara sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan negara," jelasnya. (Syam S)