Obligasi Global Pertamina, 750 Juta Dolar AS Dipesan Investor Asing
Selasa, 30 Juli 2019, 10:22 WIBBisnisnews.id -- Peningkatan kinerja yang terus menerus dilakukan Pertamina di segala lini usaha, BUMN Migas kembali menerbitkan global bond total senilai 1,5 miliar Dolar AS. Surat utang itu langsung mendapat respon positif. Sebanyak 750 juta Dolar AS telah diburu atau dipesan investor global. Ini membuktikan bahwa Pertamina memperoleh kepercayaan tinggi dari investor dari mancanegara.
Obligasi global (global bond) Pertamina nilai totalnya 1,5 miliar Dolar AS. Obligasi tersebut terdiri atas dua seri masing-masing senilai 750 juta Dolar AS itu, diburu investor global dengan pesanan yang masuk kelebihan penawaran mencapai 10,4 miliar Dolar AS atau hampir lebih dari enam kali lipat dari angka penawarannya.
Seri pertama gobal bond berperingkat Baa2/BBB/BBB ini mempunyai jangka waktu selama 10 tahun dan seri lainnya bertenor 30 tahun. "Bertindak sebagai bookrunners obligasi yang penawarannya dibuka sejak Selasa (22/7/2019) antara lain Deutsche Bank, HSBC, PT Mandiri Sekuritas, dan Standard Chartered," kata Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman di Jakarta.
Saat penutupan penawaran, lanjut dia, obligasi bertenor 10 tahun tersebut meraih tingkat bunga cukup rendah yakni 3,65% dan seri berjangka waktu 30 tahun mendapatkan tingkat bunga 4,7%.
Menurut Fajriyah, keberhasilan penerbitan obligasi global Pertamina ini juga sekaligus akan mengerek prospek kinerja perekonomian Indonesia di mata investor dunia.
"Kesuksesan penerbitan global bond ini akan makin memacu Pertamina meningkatkan kinerja ke depannya, dan akan terus menjadi pendorong ekonomi nasional," ujar Fajriyah.
Sesuai rencana, dana obligasi ini akan digunakan Pertamina untuk membiayai belanja modal perusahaan. Sebelumnya, majalah bergengsi dunia, Fortune merilis keberhasilan Pertamina menduduki urutan ke-175 dalam daftar 500 perusahaan berpendapatan terbesar dunia atau Fortune Global 500.
Posisi ke-175 itu melompat 78 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya di urutan ke-253 dan menjadikan satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang masuk daftar Fortune Global 500.(helmi)