Papua Nugini Bekukan Pemerintahan Provinsi
Sabtu, 16 Juni 2018, 19:37 WIBBisnisnews.id - Pemerintah Papua Nugini mengumumkan keadaan darurat selama sembilan bulan dan membekukan pemerintah provinsi dengan mengirim pasukan ke dataran tinggi berbatu guna memulihkan ketertiban setelah perusuh terus mengamuk dan membakar.
mengumumkan keadaan darurat sembilan bulan di provinsi itu dan menghentikan sementara pemerintahnya, kata
Perdana Menteri Papua Nugini Peter O`Neill, Jumat mengatakan aparat kepolisian akan menyelidiki setiap penghasut, yang menyebabkan terjadinya kerusuha di wilayah itu. Setiap warha yabg yerlibat akan ditangkap.
"Tindakan orang-orang yang sembrono merusak properti di Mendi telah membuat jijik bangsa," kata O`Neill di lamannya.
Seperti dikutip dari Reuters, kekerasan sering merusak pedalaman terpencil negara Pasifik kaya sumber daya itu, tempat perselisihan suku dan tanah membebani politik daerah.
Kerumunan bersenjata, yang marah atas kegagalan tentangan pengadilan terhadap pemilihan gubernur, membakar pesawat terbang, menjarah gudang dan membakar gedung di Mendi, ibu kota Provinsi Southern Highlands, minggu ini.
Thomas Eluh, seorang mantan polisi dan yang bertindak sebagai pengelola di provinsi tersebut, telah diberikan kekuatan darurat konstitusional. Polisi, termasuk regu mobil, segera dikerahkan, bersama dengan penyelidik kriminal, tambah O`Neill .
Lebih dari 200 tentara Pasukan Pertahanan Papua Nugini akan diterbangkan ke Kota Mount Hagen pada Sabtu sebelum melakukan perjalanan ke Mendi, kata media Loop PNG.
Laporan gerakan pasukan tidak dapat dipastikan secara mandiri. Penjarah menggeledah gudang pasokan bantuan gempa selama kerusuhan Mendi, kata Barclay Tenza, juru bicara bencana provinsi.
"Mereka mengambil semua bahan makanan," katanya melalui telepon dari Port Moresby. (Ari)