Pasukan Suriah Bertanggung Jawab Atas Serangan Gas Sarin
Jumat, 27 Oktober 2017, 11:30 WIBBisnisnews.id - Pasukan Suriah Presiden Bashar al-Assad bertanggung jawab atas serangan gas sarin yang mematikan di kota pemberontak Khan Sheikhun yang membunuh sejumlah orang, panel investigasi PBB mengatakan hari Kamis 26 Oktober.
Panel PBB untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) mengatakan dalam sebuah laporan dengan sebagian besar bukti yang mendukung bahwa sarin dikirim melalui bom udara yang dijatuhkan oleh pesawat terbang.
"Panel yakin bahwa Republik Arab Suriah bertanggung jawab atas pelepasan sarin di Khan Sheikhun pada tanggal 4 April 2017," kata laporan rahasia tersebut ke Dewan Keamanan PBB yang diperoleh AFP.
Lebih dari 87 orang tewas dalam serangan gas syaraf ke kota di provinsi Idlib, Suriah barat laut.
Serangan tersebut menimbulkan kemarahan global dan mendorong Amerika Serikat untuk menembakkan rudal jelajah di sebuah pangkalan udara Suriah.
Sekutu Suriah Rusia berpendapat bahwa serangan sarin kemungkinan besar disebabkan oleh bom yang diluncurkan langsung di lapangan, bukan oleh serangan udara Suriah.
Namun analisis ahli terhadap foto dan video situs tempat sarin dilepaskan, menemukan kawah yang disebabkan bom relatif besar yang terjatuh dari ketinggian medium atau tinggi, kata laporan tersebut.
Sebuah studi laboratorium menemukan bahwa kemungkinan besar gas sarin telah dibuat oleh pendahulu dari persediaan kimia pemerintah.
Pemerintah Suriah telah bertahan tidak lagi memiliki senjata kimia setelah kesepakatan 2013.
Laporan tersebut juga menemukan bahwa kelompok militan ISIS menggunakan gas mustard dalam serangan terpisah ke kota Um Hosh di wilayah utara Aleppo pada bulan September 2016. (marloft)