Pejabat Dan Ragam Masalah di Daerah Tujuan Mudik Saat Pandemi Corona
Sabtu, 18 April 2020, 08:36 WIBBisnisNews.id -- Masih banyak pengguna moda transportasi di Indonesia, khususnya DKI Jakarta dan Jawa Barat belum mematuhi saran dan ketentuan sesuai ketentuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ada. Masalah ini harus disikapi dengan bijak, agar penyebaran virus corona (covid-19) bisa dihentikan bahkan hilang sama sekali.
"Pemikiran kami atas realita di lapangan, masih banyak dijumpai ketidakdisiplinan warga (sesuai protokol kesehatan). Sehingga kondisi di lapangan masih memprihatinkan bahkan kontra produktif dengan upaya penanggulangan covid-19," kata Camat Baregbeg, Pemkab Ciamis Jawa Barat Edy Yulianto, ATD, MM kepada BisnisNews.id, Sabtu (18/4/2020).
Oleh karena itu, lanjut dia, kita ikut senang dan ikut bangga atas kesungguhan aksi aparat/ lembaga negara dalam menangani covid-19 yang baik di daerahnya. Masalah ini perlu ditangani secara tegas, terpadu dan berkelanjutan khususnya di bidang perhubungan dari wilayah Jabodetabek misalnya.
"Semua penumpang dan awak kendaraan AKAP/AKDP perlu diperiksa dan dipastikan sehat sebelum melanjutkan perjalanan ke kampung halaman," kata mantan Setdishub Pemkab Ciamis itu lagi.
Menurut dia, pihaknya komit menyampaikan pendapat dan aspirasi dari aparat di daerah bahkan di tingkat kecematan dan kelurahan. Mereka ini yang harus menghadapi masalah riil di lapangan, terutama kesehatan dan penyebaran covid-19 di daerah masing-masing.
"Kebutulan momentumya pas menyuarakan pendapat dalam menangani covid-19. Rasanya kalau dari pusat (zona merah) arus penumpang dan kendaraan bisa dibatasi maka penyebaran ke daerah juga bisa dicegah," jelas Edy yang juga dosen PKTJ Tegal tersebut.
Anggota IKAALL STTD itu mengatakan, ini pandangan dan aspirasi sebagai orang yang di kewilayahan. Sementara, masalah berkaitan dengan daerah lain termasuk Pemernah Pusat/ Jabodetabek. "Kita yang susah, karena setiap hari harus monitor para pemudik termasuk dari Jabodetabek, Bandung dan lainnya,"
Oleh karena itu, saran Edy, pengguna moda transportasi sebelum mudik disarankan berobat yang ada dipikirannya adalah tentang biaya berobat. Itulah sebabnya mereka tak semua taat dan langsung berobat begitu sampai di daerah.
Mudik dan Kisah Prembun
Ditambah lagi, menurut putra Semarang itu, kini masih banyak orang Bogor, Jakarta, Bandung yang keluar kota atau mudik. "Faktanya, masih mudah untuk keluar kota dan itu berbahaya atau berpotens menularkan covid-19," kilah Edy.
Menurut dia, ada kasus orang Bogor ke Prembun Kebumen dan ternyata terpapar covid-19 sehingga di Prembun ada yang tertular. "Ini salah satu kasus ketidak ketegasan dan realita dilapangan atas sebuah kebijakan," kisah Edy seorang camat dan pemerhati keselamatan lalu lintas jalan.
Dia menyebutkan, masalah ini adalah sebuah kepercayaan yang perlu dipertahankan, karena tidak semua orang Dishub serius dan mau peduli dangan persoalan perhubungan terutama di tengah pandemi corona saat ini.(helmi)