Pelaku Usaha: Digitalisasi Solusi Memangkas Biaya Logistik Nasional
Selasa, 05 Maret 2019, 17:41 WIBBisnisnews.id - Pelaku usaha di sektor maritim idealnya berkolaborasi dalam menghadapi tantangan persaingan global pada era digitalisasi saat ini, yang juga harus diikuti dengan pembenahan total melalui modernisasi pelabuhan.
Ketua Umum DPP Assosiasi Logistik dan Forwading Indonesia (ALFI) Yuki Nuhgrahawan Hanafi mengatakan, digitalisasi logistik mutlak dilakukan dalam mendorong pertumbuhan nasional.
Kendati diakui, biaya logistik nasional masih belum maksimal dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asean dan Asia. Secara nasional data pertumbuhan belum merata dan berbeda-beda antar instansi pemerintah.
Namun, ungkap Yuki, DPP ALFI pada 2016 dan 2017 telah melakukan survei biaya logistik yang mencatat 23,5 persen dari total gross domestic product (GDP) atau menurun dibanding sebelumnya yang rata-rata 25 persen.
"Sekarang, kita harus menyesuaikan dengan teknologi yang ada dan ALFI telah menerapkan ini kepada seluruh anggota," tuturnya dalam diskusi media Peluang & Tantangan Digitalisasi Logistik, Selasa (5/3/2019) di Kemayoran Jakarta.
Dikatakan, tanpa mengadopsi teknologi yang ada saat ini, sulit untuk berkompetisi dan di lawasan ASEAN.Indonesia masih tertinggal. Bahkan bila infrastruktur yang kini tengah dibangun pemerintah selesai dikerjakan, hanya mampu memangkas biaya tidak lebih dari 2,5 persen.
Teknologi menjadi solusi dalam menekan biaya logistik nasional. Para pelaku usaha di ALFI meyakini, bila infrastruktur pemerintah selesai dikerjakan diikuti implememtasi digtal, biaya logistik yang ada saat ini bisa kembali terpangkas hingga menjadi 17 persen dari total GDP.
Pemangkasan biaya logistik sebesar itu terealisasi bila seluruh proses tracking dan positioning saat pengiriman telah menerapkan sistem digital.
Ketua Umum DPP INSA Carmelita Harto dalam diakusi itu lebih menekankan kepada penerapan pola kolaborasi sesama perusahaan pelayaran merah putih sebagai pengangkut, Forwading dan operator pelabuhan.
Digitalisasi pelayaran saat ini ungkapnya menjadi sangat penting, dan strategis yang harus diimplementasikan seluruh pihak terkait.
Implementasi digitalisasi ini, kata Carmelita, memudahkan para pengguna jasa. Misalnya dalam melacak arus barang. Visibilitas rantai pasokan end to end , merekam informasi tentang kapal, otomatisasi dokumen dan jadwal pelayaran.
Terkait digitalisasi, perusahaam pelayaran anggota INSA dan sektor kontainer, kini tengah mengembangkan skstem aplikasi pengiriman petikemas (booking oline).
Sistem ini, kata Carmelita sangat efisien dan mendatangkan benefit bagi pengguna jasa. Yaitu, pelayanan dibuka 24 jam dalam 7 hati kerja (24/7), untuk menerima reservasi dam kepastian pelayanan.
Namun yang lebih penting dari sistem pelayanan online ialah, transparansi harga pengiriman barang. Jadwal dan pelayanan. Memiliki peluang besar dalam mencari beragam informasi yang dibutuhkan saat booking berlangsung serta mempercepat proses transaksi.
Sementara itu Dirjen Perhubungan Laut R.Agus H. Purnomo dalam pesan tertulisnya menjelaskan, perlu dilakukan upaya modernisasi pelabuhan berbasis teknologi informasi dalam mendukung logistik
Berdasarkan Logistics Performance Index (LPI) tahun 2018, indeks kinerja logistik Indonesia menempati peringkat ke-46 atau naik dari peringkat sebelumnya tahun 2017 yaitu posisi ke ke-63.
"Untuk mencapai indeks kinerja yang baik, Pemerintah terus bekerja keras untuk mewujudkan sistem logistik yang efektif, transparan dan efisien melalui berbagai upaya, mulai dari penataan birokrasi, peningkatan kapasitas SDM di pelabuhan serta pemanfaatan Teknologi Informasi yang terintegrasi," jelasnya.
Salah satu bentuk nyata dari digitalisasi pelabuhan ialah melalui penerapan sistem Inaportnet versi 2.0 dan Delivery Order Online di pelabuhan. Saat ini mengembangkan sistem inaportnet di 16 pelabuhan dan ke depan sistem inaportnet juga akan diterapkan secara bertahap di pelabuhan-pelabuhan lain.
Diskusi itu juga dihadiri Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan, Ketua Umum Imdonesia Shipping Agency Association (ISAA) Juswandi. (Syam S)