Pelindo I Siapkan Lahan 3.000 HA Untuk Bangun Kawasan Industri Kuala Tanjung
Kamis, 14 November 2019, 11:51 WIBBisnisNews.id -- Dirut PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1 Dian Rachmawan mengatakan, pihaknya menyiapkan lahan 3.000 ha untuk mengembangkan kawasan industri di Kuala Tanjung, Sumatera Utara (Sumut). Kawasan industri itu diharapkan bisa mendukung pengembangan Kuala Tanjung sebagai hub internationa di masa mendatang.
Dikatakan, Pelindo 1 sudah menandatangani head of egreement (HoA) dengan Port of Rotterdam Authority dan Zhejiang Provincial Seaport Investment & Operation Group Co, Ltd.
Kerjasama ketiga perusahaan ini bertujuan untuk proyek pengembangan Pelabuhan Hub International Kuala Tanjung yang terintegrasi dengan Kawasan Industri yang letaknya berada di Kabupaten Batubara, Sumut.
Dian menambahkan, ruang lingkup dari HoA ini meliputi: pengembangan dan manejemen Pelabuhan Internasional dan Kawasan Industri Kuala Tanjung untuk menjadi Pelabuhan, Kawasan Industri kelas dunia termasuk untuk pengembangan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal, optimalisasi Kuala Tanjung Multipurpose Terminal dengan mengadakan pelayaran langsung dari Kuala Tanjung ke Ningbo dan sebaliknya.
Menurut Dian, Sumut khususnya Kuala Tanjung mempunyai basis sebagai kawasan agrobisnis, terutama pengembangan kelapa sawit atau CPO dan produk turunannya. "Banyak perkebunan kelapa sawit besar ada di Sumut dan sekitar Kuala Tanjung. Ke depan, mereka bisa mengekspor produknya melalui hub Kuala Tanjung atau diolah dulu di kawasan industri Kuala Tanjung, menjadi produk jadi atau setengah jadi," kilah Dian.
Sementara Kepala Kesekretariatan Pelindo I Eriansyah menambahkan, pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung akan terus dilakukan sampai empat tahap. Saat ini, sudah selesai dermaga sepanjang 500 meter, dengan dratf 16 meter lws. "Investasi yang digelontorkan sekitar Rp3.5 triliun untuk tahap," kata dia.
Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubata, Sumut ini dikelola oleh PT Prima Multi Terminal, anak perusahaan Pelindo I, dengan BUMN PP dan WK. "Pembangunan tahap l sudah selesai, dan untuk tangki timbun CPO sudah siap 2 juta ton per tahun," jelas Eriansyah lagi.
Selanjutnya, pembangunan kawasan industri yang akan dikelola anak perusahaan lain, PT Prima Pengembangan Industri. "Kawasan industri Kuala Tanjung akan dikembangkan sesuai cluster yang ada dan diintegrasikan dengan KEK Sei Mangkei Sumut," kilah Eriansyah.
Perkawinan Terus Berlanjut ?
Dirjen Hubla Agus Purnomo yang hadir menyaksikan penandatangannan HoA menyambut positif aksi korporasi Pelindo 1 dengan dua mitra asing itu berharap, "perkawinan" tiga perusahaan ini bisa berlanjut dan memberikan hasil maksimal.
"Pelabuhan Kuala Tanjung bisa dikembangkan menjadi hub international, dan pengembangan kawasan industri Kuala Tanjung makin baik dan menghasilkan produk yang berorientasi ekspor," kata Dirjen Hubla.
Selain itu, lanjut Dirjen Hubla, di Sumatera Utara juga telah dibangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkey. "Jika semua berkembang baik dan disinergikan dengan pelabuhan dan kawasan industri Kuala Tanjung akan semakin baik dan kuat," jelas Dirjen Hubla.
Seperti diketahui, Terminal Multipurpose Kuala Tanjung sudah mulai beroperasi. Dermaga sepanjang 300 meter dan lapangan penumpukan yang luas sudah dioperasikan untuk umum. Selain itu juga dihubungkan dengan jaringan KA ke kawasan industri Sei Mangkey bahkan ke Medan dan Pelabuhan Belawan Medan.
Oleh karenanya, Dirjen Hubla sangat berharap pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung dan kawasan industri di sekitarnya bisa berjalan optimal. "Dengan begitu, produki barang dan ekspor Indonesia makin besar di masa mendatang," tegas Dirjen Hubla.(helmi)