Pelindo III Cabang Benoa Layani Kapal Pesiar Raksasa Yang Membawa 1.856 Wisman
Jumat, 18 Oktober 2019, 02:15 WIB
Bisnis News.id - Gubernur Bali Wayan Koster memberikan apresiasi kepada PT Pelabuhan Indonesia III cabang Benoa atas kinerjanya yang telah mendatangkan kapal pesiar berukuran raksasa, yang membawa 1.856 turis asing dari Eropa dan Asia, ke Pulau Bali.
Gubernur Koster menyampaikan apresiasi itu saat menyambut kedatangan kapal Explorer Dream dengan panjang 268 meter dan bobot GT 75,338 yang sandar perdana di Dermaga Pelabuhan Benoa Bali, Kamis (17/10/2019).
“Dengan sandarnya kapal pesiar yang besar seperti ini di pelabuhan Benoa, saya yakin dapat meningkatkan citra pariwisata bali untuk lebih banyak menarik turis mancanegara lewat kapal pesiar singgah di Bali,” tutur Koster.
Dengan begitu, lanjut Koster, dampak ekonomi penumpang kapal pesiar yang singgah untuk berbelanja atau berwisata ini dapat langsung dirasakan oleh masyarakat Bali.
“Nanti setiap ada kapal pesiar asing yang datang lagi, akan kita bantu menyusun rangkaian tujuan wisatanya agar jadi lebih terarah dan para wisatawan dapat menikmati wisata di Bali,” tuturnya.
Dirut Pelindo III Doso agung mengatakan, pihaknya telah selesai mervitalisasi alur dan kolam Pelabuhan Benoa. Hasilnya kapal yang memiliki Length Overall (LOA) / panjang lebih dari 300 meter ini (Explores Dream) yang sebelumnya tidak bisa sandar dan hanya lego jangkar di luar pelabuhan, mulai Kamis dapat sandar di demaga Pelabuhan Benoa dengan aman.
Sebelumnya kapal pesiar yang bisa sandar di Pelabuhan Benoa hanya Kapal Cruise MV. Insignia dengan bobot GT 30,277 dan MV. Azamara Quest dengan bobot yang sama terakhir pada bulan Maret lalu.
Pada penyambutan kapal tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster dan Direktur Teknik Pelindo III Joko Noerhudha menyempatkan naik ke atas kapal guna melihat fasilitas kapal pesiar Explorer Dream didampingi CEO Pelindo III Regional BBN Wayan Eka Saputra, KSOP Pelabuhan Benoa serta pejabat tinggi dari Provinsi Bali.
Joko menambahkan PT Pelindo III telah merampungkan pengerukan dan pendalaman alur dari sebelumnya hanya minus 9 Meter LWS (low water spring/rata-rata muka air laut) sehingga hanya bisa disandari oleh kapal dengan panjang dibawah 240 meter saja kini sudah menjadi minus 12 Meter LWS.
“Alhamdulillah sejak selesainya revitalisasi minat kunjungan kapal pesiar lebih tinggi ke Pelabuhan Benoa karena dari sisi keselamatan, keamanan dan kenyamanan kapal sudah terjamin,” ujar Dirtek.
Selain itu turning basin atau area untuk berputar kapal juga dilebarkan sehingga kapal yang memiliki radius putar lebih panjang dapat melakukan manuver dengan aman dari 300 meter sekarang menjadi 420 meter. Serta lebar di kolam timur dari awal 150 meter sekarang telah menjadi 200 meter, dan untuk kolam barat dari 150 meter menjadi 330 meter.
“Kita berharap bertambahnya jumlah kunjungan kapal pesiar dan turis asing yang masuk lewat Pelabuhan Benoa, akan berkontribusi pada perekonomian Bali dan nasional dan nama Bali bertambah harum di mancanegara. Ini bagian dari program Pelindo III yang mendukung program pemerintah yang dicanangkan Presiden Jokowi mentargetkan kunjungan wisata asing sampai 20 juta orang,” terang Joko.
Pelindo III juga telah melakukan peningkatan fasilitas gedung terminal penumpang yang semula hanya berkapasitas 900 orang diperbesar hingga mampu menampung 3.500 orang diatas lahan seluas 5.600 meter persegi, serta tidak ketinggalan beautifikasi kawasan pelabuhan dengan sentuhan artistik khas Bali sebagai pintu gerbang wisatawan melalui laut.
Rombongan Pemrov Bali dan Pelindo III juga bertemu langsung dengan nakhoda dan para kru kapal Explorer Dream dengan rute Singapura - Jakarta – Benoa – Darwin ini. Para awak kapal mereka sangat senang dengan apa yang telah dilakukan oleh Pelindo III dengan revitalisasi alur dan peningkatan fasilitas lainnya sebab selama ini kapal hanya sandar di luar pelabuhan kini bisa merapat.
CEO Pelindo III Regional BBN Wayan Eka Saputra menambahkan untuk mewujudkan bali sebagai home port cruise, dibutuhkan sinergi yang berkesinambunan, dukungan penuh dari berbagai pihak mulai dari masyarakat, instansi pemerintah dan pegiat wisata di Bali. Dari sisi Pelindo III akan dilakukan penataan kembali lokasi zona curah cair dan terminal Gas agar lebih aman dan lokasi yang lebih luas dengan memindahkannya ke wilayah dumping dua.
“Karena kapal pesiar ini saat sandar membutuhkan supply BBM dan air bersih, maka kami di Pelabuhan Benoa berusaha untuk memberikan layanan tersebut agar minat kapal pesiar lebih banyak untuk mengunjungi pulau Bali,” tambahnya.
Pelabuhan Benoa menargetkan kunjungan kapal pesiar di tahun 2019 ini sebanyak 75 unit kapal, dan realisasi hingga Awal Oktober ini sudah 55 unit kapal dengan total 1,4 juta Gross Tonage (GT), dan total jumlah wisatawan 29.755 orang. “Kami optimis dapat melampaui target kunjungan tersebut minimal naik dari tahun 2018 dimana total kunjungan kapal pesiar di Benoa sebanyak 67 unit.” Tambah Eka.
Adapun jumlah kunjungan penumpang kapal pesiar sampai dengan triwulan III tahun 2019 disejumlah pelabuhan yang dikelola Pelindo III mencapai 118 unit kapal atau 4,4 juta GT, tercapai 76% dari target sebanyak 155 unit,dan untuk total jumlah penumpang kapal pesiar di periode yang sama tercatat sebesar 80,586 penumpang. (Ari)