Pembangunan Runway Tiga Soetta Capai 70 Persen, Dirjen Polana Optimis Juni 2019 Rampung
Minggu, 17 Februari 2019, 12:55 WIBBisnisnews.id - Progres proyek pembangunan landasan pacu atau runway tiga bandara Internasional Soekarno-Hatta telah mencapai 70 persen dan ditargetkan, Juni tahun ini selesai.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti mengapresiasi kerja cepat yang dilakukan PT Angkasa Pura II (Persero) - AP II. Dia juga optimis, secara keseluruhan runway tiga selesai dikerjakan dalam waktu dekat in
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Angkasa Pura II yang sudah memikirkan peningkatan kapasitas dengan membangun runway III dan beberapa hal penunjang operasional bandara," kata Polana, Minggu (17/2/2019) di Jakarta.
Pembangunan runway tiga, tutur Pola sangat membantu memperlancar pelayanan, mengingat sebagian besar penerbangan dilakukan melalui Bandara Internasional Soekarno--Hatta.
Dirjen Polana menjelaskan, optimis pembangunan runway tiga selesai secara keseluruhan setelah melakukan peninjauan ke lokasi proyek pada hari Jumat (15/2/2019).
Progres pembangunan yang siap operasi Juni 2019 ialah, east cross connected taxiway. Fasilitas ini digunakan untuk menghubungkan runway I dan II (sisi selatan dan utara) sehingga mempercepat pergerakan pesawat di bandara.
Saat ini Bandara Soekarno-Hata sudah memiliki fasilitas west cross connected taxiway. Airport Operation Control Center (AOCC) yang berada di dekat stasiun kereta bandara.
AOCC ini dikembangkan AP II untuk mendukung Bandara Soekarno-Hatta sebagai smart connected airport. AOCC yang dapat mengintegrasikan pengelolaan sumber daya di Bandara Soekarno-Hatta agar beoperasi secara efektif dan efisien sehingga mengakomodir terwujudnya keselamatan, keamanan dan pemenuhan atas regulasi serta pelayanan.
Secara umum, fungsi AOCC adalah sebagai command center untuk mengawasi operasional di sisi udara dan sisi darat, serta mencakup seluruh aktifitas kedatangan dan keberangkatan pesawat di bandara.
“Sudah menjadi sebuah keharusan bahwa suatu bandara besar memiliki sistem AOCC yang juga merupakan pusat koordinasi seluruh stakeholder bandara seperti maskapai, imigrasi, bea dan cukai, karantina, otoritas bandara, dan lainnya. Bilamana terjadi sesuatu dapat diambil keputusan dengan cepat di sini. Hal ini sesuai dengan konsep Airport Collaboration Decision Making atau A-CDM,” ujar Polana lagi.
Terkait proyek runway tiga, lahan yang dibebaskan mencakup wilayah Kota Tangerang. Yakni, Kelurahan Selapajang Jaya dan Kelurahan Benda serta qwilayah Kabupaten Tangerang yaitu Desa Bojong Renged, Desa Rawa Burung dan Desa Rawa Rengas.
Selain itu, AP II juga akan melakukan
penutupan jalan parimeter utara pada Maret 2019. Penutupan ini terkait pembangunan akses langsung dari dan menuju Cargo Village.
Untuk penutupan ini nantinya akan dilakukan sosialisasi pada masyarakat setempat sehingga dapat mengantisipasi dan tidak mengganggu transportasi mereka. (Syam S)