Pemerintah Diminta Dukung Pendanaan Untuk Tanggulangi Covid-19 dan Dampak Ekonominya
Minggu, 15 Maret 2020, 19:51 WIBBisnisNews.id -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas sudah perintahkan untuk memberikan dukungan anggaran yang memadai untuk digunakan secara efektif dan efisien. Untuk menanggulangi dampak merebaknya Covid-19 butuh dana besar. Termasuk untuk stimulus pertumbuhan ekonomi nasional yang diproyeksikan ikut melambat dan butuh skim pendanaan dari Pemerintah dan Pemda.
"Pertama, merujuk pada UU No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang memungkinkan Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk memprioritaskan dan menggunakan anggaran secara cepat," kata Presiden Jokowi dalam pernyataan resmi di Jakarta, Minggu (15/3/2020)..
Selain itu, pinta Presiden, Menteri Keuangan juga sudah mengeluarkan peraturan dan pedoman untuk penyediaan anggaran yang diperlukan oleh seluruh Kementerian Lembaga dan Pemerintah Daerah dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Peraturan ini, menurut Presiden Jokowi, memberikan landasan hukum agar pihak yang relevan dapat menggunakan anggarannya dan mengajukan kebutuhan anggaran tambahan untuk menangani tantangan penyebaran Covid-19.
Dampak Perlambatan Ekonomi
Dalam keterangan tersebut, Presiden Jokowi menegaskan, bahwa dampak pandemik Covid-19 ini telah memperlambat ekonomi dunia secara masif dan signifikan, termasuk terhadap perekonomian Indonesia.
Untuk itu, lanjut Presiden Jokowi, Pemerintah telah dan akan terus melakukan langkah-langkah cepat untuk mengantisipasi beberapa dampak ini.
"Pemerintah memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok yang cukup dan memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," jelas Presiden.
Dikatakan Presiden, Pemerintah juga telah memberikan insentif kebijakan ekonomi, sebagaimana telah diumumkan oleh Menko Perekomian dan jajaran menteri perekonomian, untuk menjaga agar kegiatan dunia usaha tetap berjalan seperti biasa.
Selanjunya, sebut Presiden, dia juga minta kepada Kepala Daerah untuk mendukung kebijakan ini dan melakukan kebijakan yang memadai di daerah.
Disampaikan Presiden Jokowi, dia dan seluruh jajaran Kabinet Kerja terus bekerja keras untuk menyiapkan dan menjaga Indonesia dari penyebaran Covid-19 dan meminimalkan implikasinya terhadap perekonomian Indonesia.
Sebagaimana kemarin telah disampaikan, menurut Presiden, bahwa salah satu menteri (Menhub Budi Karya Sumadi-red) kami terdeteksi positif terinfeksi Covid19.
Langkah-langkah antisipatif telah dilakukan, papar Presiden, saya yakinkan bahwa para menteri tetap bekerja penuh seperti biasa.
"Hari-hari ini para menteri bekerja lebih keras, walaupun sebagian dilakukan dengan cara on-line, untuk mengatasi isu kesehatan dan mengatasi dampak perekonomian akibat Covid-19 ini," terang Presiden.
Terakhir, pesan Presiden, kepada seluruh rakyat Indonesia, saya minta untuk tetap tenang, tidak panik, dan tetap produktif dengan meningkatkan kewaspadaan agar penyebaran Covid-19 ini bisa kita hambat dan kita stop.
"Dengan kondisi ini, saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah. Inilah saatnya bekerja bersama-sama, saling tolong menolong dan bersatu padu, gotong royong, kita ingin ini menjadi sebuah gerakan masyarakat agar asalah Covid-19 ini bisa tertangani dengan maksimal," tegas Presiden.(nda/helmi)