Usaha Sektor Logistik di Tengah Pandemi Corona, Ini Potensinya
Selasa, 21 April 2020, 13:22 WIBBisnisNews.id -- Dr. Leny Mayouri, Kabid Angkutan Laut dan Logistisk MTI mengatakan, di tengah pandemi corona dan potensi mudik Lebaran 2020 meski akhir dilarang, tetap ada beberapa sektor usaha yang dikecualikan. Khusus moda transportasi laut, angkutan logistik (sembako), energi (BBM, LPG) dan lainnya akan tetap dibuka sekaligus menjanjikan untuk digarap secara profesional.
"Olah karena itu, PSBB atau larangan mudik sekalipun tetap ada potensi usaha yang bisa digarap. Tentunya dengan mengedepankan aspek keselamatan dan kesehatan sesuai protokol WHO dan Kemenkes RI," kata Leny pada diskusi daring yang dipandu Sekjen MTI Koko Dillon, Selasa (21/4/2020).
Menurut dia, di sektor transportasi laut sebenarnya lebih mudah diatur dan dikendalikan. Dengan Surat Edarat Dirjen Hubla No.13/2020 ini, seluruh aparat di daerah baik Syahbandar, KSOP dan lainnya termasuk operator transportasi dan pelabuhan pasti tunduk pada aturan ini.
"Saat ini, mereka pun sudah menerapkan protokol kesehatan WHO serta Kemenkes RI. Jika proses loading dan unloading dilakukan dengan baik dan taat protokol WHO, maka potensi penyebaran covid-19 bisa ditekan," kata Leny lagi.
Menurut dia, meski ada PSBB bahkan lock down sekalipun kebutuhan logistik dan energi seperti BBM, LPG dan lainnya tetap ada. Oleh karenanya, jasa transportasi dan logistik akan tetap terbuka luas. "Kewajiban Pemerintah untuk menyediakan semua itu. Pada praktiknya di lapangan, akan tetap bekerja sama dengan operator pelayaran seperti Pelni, ASDP serta swasta," jelas Leny.
Peneliti MTI ini menegaskan, peluang usaha sektor pelayaran yang masih bisa digarap. Tentunya, dengan tetap mengedepankan aspek profesionalisme dan ketaatan pada regulasi khususnya protokol kesehattan WHO dan Kemenkes RI.
Food, Feed dan Feul
Pendapat sama disampaikan akademisi Dr.Unair Surabaya Saut Gurning. Meski tak boleh mudik dan ada PSBB, namun kebutuhan logistik terutama food, feed dan feul akan tetap ada. "Disinilah para pihak terkait khususnya sektor pelayaran, dan perdagangan besar serta retail untuk tetap menjalankan dengan baik dan profesional," kata Ketua MTI Jawa Timur itu.
Namun begitu, putra Batak ini berpesan agar opetator pelayaran, pelabuhan dan pihak terkait tetap hati-hati karena mereka menadi media perantara penularan covid-19 yang cukup potensial. "Ini yang meski diperhatikan," pesan Saut.
Misalnya di pelabuhan asal, mulai tiba di pelabuhan, masa tunggu barang/penumpang, saat boarding di kapal dan selanjutkan sampai di pelabuhan tujuan, seharusnya ditangani dan dilakukan sesuai protokol covid-19.
"Jika semua ditaati, maka potensi penularan covid-19 bisa ditekan bahkan lapangan usaha tetap terbuka dan menjanjikan," tegas Saut.(helmi)