Pemerintah Berikan Subsidi PSO PT KAI Rp 2,1 Triliun dan Perintis Rp 129 Miliar
Kamis, 05 Januari 2017, 16:36 WIBBisnisnews.id- Pemerintah sepakati pemberian dana subsidi penumpang kereta api kelas ekonomi atau Public Service Obligation (PSO) 2017 kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) senilai Rp.2,1 triliun atau naik 15 persen dari tahun lalu.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan ( Kemenhub) Prasetyo, total subsidi penumpang kelas ekonomi tahun ini 65 persen untuk angkutan perkotaan atau KRL Jabodetabek, selebihnya untuk kereta jarak jauh dan enam lintasan kereta perintis ddisubsidi senilai Rp 129 miliar.
Penetapan nilai subsidi PSO dan perintis Rp.2.,1 triliun sudah sesuai hitungan jumlah penumpang kelas ekonomi. Di Jabodetabek penumpang KRL per harinya mencapai 900 ribu penumpang dengan margin 10 persen. Jumlah penumpang itu dihitung pada hari kerja Senin sampai Sabtu.
Karena sudah diberikan subsidi PSO dan kereta perintis, PT KAI dilarang kembali menaikan tarif. Pemerintah sebelumnya telah mengabulkan kenaikan tarif Rp. 1000. Artinya PT KAI dengan kenaikan tarif sebesar itu dan jumlah penumlang KRL ada penambahan pendapatan PT KAI sebesar Rp 1 miliar.
Dijelaskan, subsidi penumpang kelas ekonomi kepada PT KAI itu kata Prasetyo sudah cukup tinggi. Dia mengilustrasikan, biaya perjalanan dari Bogor ke Manggarai-Tanah Abang-Serpong Maja hanya Rp 11 ribu, padahal tarif normal Rp 25 ribu, kekurangannya ditanggung pemerintah.
Terkait kenaikan listrik, Prasetyo mengatakan tidak akan ada pengaruhnya dengan tarif KRL. Sebab, kenaikan listrik itu hanya untuk perumahan.
" Jadi jelas, pemerintah tidak akan menyetujui adanya kenaikan tarif KRL. Kan sudah diberikan sebelumnya," jelasnya.
Khusus subsidi kereta perintis, Prasetyo ditempatkan untuk enam.lintasan senilai Rp 129 miliar. Yaitu lintasan Krueng mamah- Krueng Manggeh Aceh, Kayutanam-Lubuk Aluang Sumbar, Kertapati-Indralaya Sumsel, Cianjur-Sukabumi Jabar, Purwosari-Wonogiri dan Tulangan - Gunhbg Gangsir.
" Beda antara PSO dengan perintis, alokasinya terpisah," jelasnya. (Syam Sk)