Pemerintah Buka 8 Akses Jalan ke Stasiun KA Cepat Karawang
Jumat, 19 September 2025, 10:46 WIB
BISNISNEWS.id - Perinrah segera merealisasikan pembangunan jalan akses ke Stasiun Kereta Cepat Karawang yang selama ini banyak dikekuhkan masyarakat pengguna jasa.
Realisasi tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama antara Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid di Stasiun Karawang, pada Kamis 18 September 2025.
Kesepakatan itu juga didasarkan pada hasil kajian Polar UI yang memproyeksikan jumlah penumpang Whoosh mencapai 32 ribu per hari.
Terdiri dari 18 ribu penumpang dari dan ke Stasiun Halim, Padalarang, juga Tegalluar, serta 14 ribu penumpang dari dan ke Stasiun Karawang.
Hasil pembahasan dengan Menhub dan Menteri ATR itu direncanakan ada 8 jalan akses dari dan ke Stasiun Kereta Cepat Karawang.
Yaitu l, akses 1 Exit Toll KM 42+000, akses 2 Jalan Kawasan, Akses 3 Jembatan Cibeet, akses 4, 5, dan 6 Jalan Kawasan, akses 7 akses Trans Heksa Karawang sisi Utara, serta akses 8 Trans Heksa Karawang sisi Selatan.
“Akses jalan ke stasiun haruslah mudah. Dengan begitu, mobilitas masyarakat semakin lancar dan penggunaan transportasi umum meningkat. Langkah ini juga akan membantu mengurangi kemacetan, serta meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penumpang,” ujar Menhub Dudy.
Untuk mempercepat pembangunan akses tersebut, Menhub Dudy meminta semua pihak bekerja sama, terutama memberi dukungan pendelegasian penlok dari kanwil BPN ke Kantah Karawang untuk akses 1-5, serta penetapan pemrakarsa UKL-UPL kepada Dinas Bina Marga dari Gubernur Jabar untuk akses 3-5.
“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah maupun pihak swasta untuk bersinergi mempercepat penyediaan akses jalan dari dan ke Stasiun Kereta Cepat Karawang demi pelayanan transportasi umum yang lebih baik,” ujar Menhub Dudy.
Hadir dalam pertemuan itu Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Direktur Jenderal Perkeretaapian Allan Tandiono, Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Risal Wasal, perwakilan pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi. (Syam)