Pemerintah Dukung AP II Kembangkan General Aviation Majukan Pariwisata Indonesia
Minggu, 28 Juli 2019, 06:20 WIBBisnisnews.di -- Pemerintah Pusat dan Daerah mendukung inisiatif PT Angkasa Pura II (Persero) mengimplementasikan konsep General Aviation untuk menjadi daya tarik baru pariwisata Indonesia. Saah satunya engembangan destinasi wisata di Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).
Demikian disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam Seminar General Aviation for Tourism: Jurus Jitu General Aviation Mendukung Pariwisata Indonesia, yang diselenggarakan di éL Royale Hotel & Resort Banyuwangi, Jumat (26/7/2019) petang.
Dalam keynote speech yang disampaikannya di kegiatan tersebut, Menpar Arief Yahya menyebutkan, kelemahan Indonesia dalam menarik wisatawan asing hanya dari sisi akses. Sementara untuk atraksi budaya dan amenities perhotelan semuanya sudah memadai.
“Wisatawan asing mau datang ke Indonesia itu 70% menggunakan angkutan udara, jadi harus diakui bahwa kita memiliki keterbatasan akses untuk menjangkau destinasi wisata yang sulit dijangkau dengan moda darat atau laut,” kata Arief Yahya.
Padahal dari sisi kapasitas bandara yang dikelola perusahaan negara seperti Angkasa Pura (AP) II, masih ada excess capacity slot penerbangan yang bisa dimanfaatkan di bandara-bandara yang berada di daerah pemilik destinasi wisata yang indah seperti Banyuwangi.
“Perusahaan-perusahaan yang tumbuh besar sekarang ini adalah yang mampu mengkapitalisasi excess capacity yang dimilikinya dengan konsep sharing economy. Oleh karena itu saya mendukung upaya AP II untuk menjadi pionir pengelolaan bandara untuk General Aviation,” tegasnya.
Senada dengan Arief Yahya, Bupati Azwar Anas juga mengaku tertarik dengan konsep General Aviation yang dicetuskan AP II. Menurut Azwar, pengelolaan Bandara Internasional Banyuwangi oleh AP II secara profesional telah membantu daerah yang dipimpinnya menjadi lebih mudah untuk dikunjungi wisatawan lokal maupun asing.
“General Aviation ini sesuatu yang baru bagi Pemda. Karena Banyuwangi diapit oleh tiga taman nasional yang sangat indah jika dilihat dari atas oleh wisatawan,” kata Azwar Anas.
Menguntungkan ASITA
Ketua Bidang Organisasi DPD ASITA Jawa Timur Agus Rejeki Wartono menambahkan, penandatanganan komitmen General Aviation oleh parastakeholder di industri aviasi merupakan sebuah pintu awal yang memudahkan para anggota ASITA dalam menawarkan paket wisata ke wisatawan asing.
“Semakin banyak eventatraksi pesawat, yang juga bisa menjangkau destinasi wisata yang tidak bisa ditembus oleh moda transportasi lain maka kami bisa berjualan lebih banyak paket wisata lagi,” kata Agus.
Kasubdit Kerja Sama Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Ade Kusmana, sebagai regulator industri penerbangan di Indonesia menyebut instansinya siap diajak berkomunikasi untuk menyediakan regulasi penerbangan yang lebih fleksibel untuk mendukung General Aviation di Indonesia.
Sebagai penutup, President Director AP II Muhammad Awaluddin menyatakan, dari hasil FGD kali ini seluruh stakeholder diharapkan bisa menindaklanjuti sejumlah komitmen awal pengembangan General Aviation tersebut dalam waktu dekat dengan membentuk taskforce khusus.
“Kami ingin kegiatan ini bukan hanya berdiskusi, dan menyampaikan usulan. Tetapi juga menghasilkan rekomendasi dari taskforce tersebut agar konsep General Aviation bisa dipraktekkan demi bisa mendukung pariwisata Indonesia. Tidak mungkin kita bisa mendorong industri pariwisata nasional tanpa Indonesia Incorporation,” pungkas Awaluddin.(helmi)