Pemerintah Inginkan Penerbangan Langsung Jakarta-Yangon
Selasa, 18 Juli 2017, 00:09 WIBBisnisnews.id - Pemerintah meminta Myanmar mengizinkan penerbangan langsung yang menghubungkan Jakarta dan Yangon untuk memacu kegiatan pariwisata dan bisnis antara kedua negara.
Ito Sumardi, Duta Besar Indonesia di Yangon mengatakan kepada The Myanmar Times (14/7/217) bahwa pada tahun 2015, Myanmar Airlines International (MAI) dan Garuda Indonesia menandatangani kesepakatan namun tidak melakukan akselerasi.
"Sayangnya Myanmar belum siap untuk mengizinkan penerbangan langsung dari Indonesia ke Myanmar saat itu. Saya masih berusaha keras untuk meminta Myanmar. Jika memungkinkan kita bisa mengatur penerbangan dari Indonesia ke Yangon karena banyak orang Indonesia ingin berkunjung ke Myanmar," kata Sumardi.
Kesepakatan tersebut tidak bisa dilaksanakan karena pembatalan penerbangan, katanya. "Tapi saya yakin mungkin segera pemerintah Myanmar akan memberi kesempatan bagi penerbangan Indonesia untuk terbang ke Myanmar."
Kesepakatan code sharing ke Jakarta (transit di Singapura) dan tiga destinasi lainnya di Australia bekerja sama dengan Garuda Indonesia ditandatangani pada 2014, kata Daw Aye Mra Tha, asisten GM dari MAI.
Sumardi mengatakan bahwa lanskap ekonomi Myanmar berubah setelah sanksi internasional dicabut tahun lalu dan negara tersebut menawarkan potensi yang besar bagi investor asing. Emerging market Indonesia juga merupakan eksplorasi ekonomi yang menarik bagi investor.
"Kedubes kami berupaya membawa delegasi bisnis Indonesia untuk melihat peluang investasi di sini (Myanmar). Semoga nanti salah satu organisasi dari Indonesia akan berusaha mempromosikan bisnis pariwisata," katanya.
Jumlah kunjungan wisatawan Myanmar ke Indonesia juga terus meningkat. Pupung Thariq Fadhillah, wakil direktur Kementerian Pariwisata RI mengatakanbahwa sekitar 25.000 pelancong asal Myanmar mengunjungi Indonesia pada tahun 2015.
Saat ini Jetstar Airlines terbang ke enam destinasi di Indonesia dari Yangon, dengan transit di Singapura sebanyak 60 kali seminggu ke Jakarta dan 40 kali per minggu ke Bali dari Bandara Internasional Yangon, kata U Pye Soe Tun, manajer penjualan Jetstar Myanmar.
"Masa depan pariwisata sangat bagus karena saya melihat begitu banyak hal menarik disini, dan kita bisa menjual paket wisata ini ke masyarakat Indonesia," kata operator tur Electra Tour and Travel dari Indonesia, Robbie Arisutantyo.
Menurut Kementerian Pariwisata RI, mereka telah menerima lebih dari 12 juta turis internasional pada 2016, empat kali lebih banyak dari yang datang ke Myanmar. Indonesia menargetkan meraup 15 juta wisatawan tahun ini. (marloft)