Pemerintah Minta Proyek KCIC, LRT dan Jasa Marga Ada Solusi Dalam 7 Hari Mendatang
Senin, 20 April 2020, 18:57 WIBBisnisNews.id -- Pemerintah Cq. Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR bersama pemangku kepentingan menggelar rapat secara daring, Senin (20/4/2020) membasar masalah proyek KCIC khususnya di Km 235.
Rapat membahas solusi alternatif penyelesaian masalah, khususnya pembangunan tiang pancang KCIC, LRT, KCIC dan Jasa Marga khususnya Tol Jakarta Cikampek di titik Km 235.
Rapat yang dipimpin Direktur Prasarana Perkeretaapian, Ditjen Perkeretaapian, Kemenhub Heru Wisnu Wibowo, diikuti Nanung dari Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR, Adrian dari PT Jasa Marga, Bagus Cahya dari Jasamarga TransJawa, serta Hanggoro dan Rahman Suhanda dari KCJB (Kereta Cepat Jakarta-Bandung).
"Dalam tujuh hari ke depan (Senin 27 April 2020) mendatang, pihak KCJB harus segera menyelesaikan semua masalah dengan pihak Bina Marga dan PT Jasa Marga. Pak Nanung dari Ditjen Bina Marga siap membantu dan memfasilitasi penyelesaian masalah di lapangan," kata Heru Wisnu pada akhir rapat daring itu.
Menurut dia, di Masa Tanggap Darurat Covid-19 volume kendaraan turun dan momentum ini harus dimanfaatnya untuk mempercepat penyelesaian proyek KA Cepat Jakarta Bandung ini. "Semua masalah yang ada di lapangan, harus dicarikan solusinya yang terbaik dan menguntungkan semua pihak," pesan Heru Wisnu.
Sementara, Nanung dari Ditjen Bina Marga siap membantu dan memfasilitasi penyelesaian masalah ini. Kalau pihak Ditjen Bina Marga dan PT Jasa Marga masih satu sektor dan kita tidak masalah. Yang perlu dilakukan, kita harus bertemu dengan pemangku kepentingan yang lain, terutama pihak kontraktor KA Cepat Jakarta Bandung, LRT Jabodebek serta para konsultan untuk segera duduk bersama mencari solusi masalah ini," kata Nanung.
Pada prinsipnya, kata dia, pihak Kementerian PUPR komit mendukung penyelesaikan proyek ini dengan cepat, baik, aman dan selamat. "Sesuai rekomendasi dari KNKT, pembangunan proyek KCJB harus tetap memenuhi aspek keselamatan dan kenyamanan bersama," kilah Nanung.
Ingin Win Win Solution
Sementara, Hanggoro dari KCJB mengatakan, pihaknya berharap solusi yang dicapai nanti sama-sama menguntungkan (win win solution). "Kita komit membangun dengan tingkat keselamatan tinggi."
"Tapi, kalau harus menggeser tiang pancang, namanya berat. Pemegang saham dan lander mitra kami dari China sangat brharap proyek ini berjalan baik dan lancar," kata Hanggoro lagi.
Rahman Suhanda dari KCJB menambahkan, untuk menggeser khususnya tiang pancang yang sudah dibangun butuh dana besar. "Diperkirakan mencapai Rp20 miliar dan itulah yang menjadi masalah bagi kami di lapangan," aku Rahman.
Baik Hanggoro atau Rahman sangat berharap, solusi yang diambil ke depan adalah yang win-win soution. "Kita ingin proyek ini berjalan lancar, dengan biaya sesuai rencana. Dan pada akhirnya beroperasi sesuai target semula," tegas Hanggoro.(hel/helmi)