Pemerintah Perlu Segera Koreksi HET LPG di Tanah Air
Selasa, 03 September 2019, 14:31 WIBBisnisNews.id -- Direktur Puskepi Sofyano Zakaria mendesak, Pemerintah perlu melakukan koreksi HET LPG dan menghapuskan kewenangan Pemda dalam menetapkan harga eceran tertinggi (HET) LPG di daerah masing-masing. Langkah ini perlu untuk mengurangi potensi penyalahgunaan LPG subsidi, sekaligus menanta ulang pola distribusi LPG yang disubsidi dari APBN itu.
"Seharusnya, hanya ada Satu Harga (HET) buat LPG subsidi sebagaimana BBM Satu Harga," kata Sofyano di Jakarta.
Sejak diluncurkan konversi minyak tanah (mitan) ke LPG 3 kg HET belum pernah dikoreksi, sedang dinamika di pasar sudah berkembang demikian jauh. "Dan mirisnya, masyarakat membeli LPG nyaris hampir semua di atas HET dan Pemerintah hampir tak bisa menyentuhnya," kata Sofyano lagi.
Baca Juga
Oleh karena itu, tata niaga dan HET LPG. Menurut dia, harus ditata ulang, khususnya terkait mata rantai distrubusi LPG subsidi di Tanah Air. "Pangkalan dan Penyalur LPG harus masuk dalam mata rantai resmi distribusi LPG dan bisa dikontrol Pemerintah dan Pemda," jelas Sofyano.
Pendapat serupa juga disampaikan pengamat migas dari Energy Watch Mamit Setiawan, akan perlunya penataan ulang tata kelola dan distribusi LPG 3 kg ini. "Untuk LPG 3 kg saya kira (penyimpangannya) lebih dahsyat lagi," sebut dia.
Menurutnya, semua orang bisa mengonsumsi LPG 3 kg. Oleh karenanya, sudah selayaknya bisa segera dilakukan distribusi tertutup untuk LPG 3 kg. Dengan begitu, kouta LPG 3 kg tidak jebol lagi.
Menurut Mamit, jika memang tidak memungkinkan (distribusi) sudah sebaiknya dinaikan harga LPG 3 kg agar Pertamina tidak terlalu banyak menanggung potensial loss. "Kini saatnya subsidi diberikan kepada orang bukan lagi barang," kilah pengamat muda itu.
Mamit Setiawan mengakui, memang ada sejumlah kendala untuk melakukan distribusi LPG secara tertutup. Sampai saat ini, kendala utama adalah data.
"Massalah data penduduk miskin ini harus menjadi pekerjaan rumah (PR) Kementerian Sosial dan TNP2K untuk menyelesaikanna. Jika data akurat, maka bisa lebih baik lagi sehingga bisa digunakan dalam penyaluran LPG 3 kg," tegas Mamit.(helmi)