Pemerintah Siapkan Angkutan Massal Berbasis Rel di IKN dan Bali, DJKA: Sedang Diproses
Jumat, 18 Oktober 2024, 17:44 WIBBISNISNEWS.id - Pemerintah segera merealisasikan pembangunan infrastruktur angkutan massal berbasis rel di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Salah satu moda transportasi yang disiapkan selain jenis otonom yang sudah diuji coba adalah Kereta Rel Listrik (KRL).
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Mohammad Risal Wasal mengatakan, rencana penyediaan KRL di IKN sedang disiapkan, dan saat ini sudah proses lelang.
Hanya saja, khusus IKN ini, ungkap Dirjen Risal, pemerintah tidak langsung membangun tapi diserahkan sepenuhnya kepada pihak ketiga.
" Khusus IKN ini kami sedang proses penyusunan anggaran yang dimulai Januari 2025. Yang kami susun adalah anggaran untuk pembayaran operasionalnya, karena kami tidak membeli kereta," ungkap Dirjen Risal, di sela acara pameran foto stasiun, di Stasiun KA Cepat Halim Jakarta Timur , Jumat (18/10/2024).
Dikatakan, kereta dan operasionalnya disiapkan pihak ketiga. " Saat ini juga masih dalam proses lelang," jelasnya.
Sebelumnya pemerintah telah mengoperasikan kereta jenis Trem Otonom alias tanpa rel atau Autonomous Rapid Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Trem Otonom ini telah dioperasikan mengangkut penumpang saat perhelatan acara Upacara 17 Agustus 2024.
Selain di IKN, pengembangan angkutan massal berbasis rel juga akan dikembangkan di Bali, yaitu Light Rail Transit (LRT)
Ditjen Wasal mengatakan, pembangunan kereta ringan atau LRT. di Bali ini sedang diproses pihak Pemda Provinsi Bali.
" Sedang proses, kami menunggu feasibility study (FS) atau uji kelayakan dari Pemda Bali," jelasnya
Seperti diketahui, groundbreaking proyek stasiun LRT Bali telah dilakukan pada 4 September 2024 lalu di Sentral Parkir Kuta, Bali di areal lahan milik Pemprov Bali dan Pemkab Badung.
Pengerjaan kontruksi LRT Bali ini dikerjakan oleh kontraktor utama PT Indotek bersama China Railway Construction Corporation (CRCC) yang bekerja sama dengan kontraktor lokal PT Sinar Bali Bina Karya (Sinar Bali).
Proyek kontruksi itu akan mengoperasikan 10 bor raksasa yakni tunnel boring machine (TBM) yang akan didatangkan pada April 2025. Pengeboran tunel itu sendiri diperkirakan akan memakan waktu satu hingga dua tahun.
Kontruksi LRT ini rencananya akan dibangun dalam empat fase. Yakni, fase satu yang meliputi Bandara I Gusti Ngurah Rai-Kuta Sentral Parkir-Seminyak-Berawa-Cemagi dengan panjang 16 kilometer. Kemudian, fase dua, Bandara I Gusti Ngurah Rai-Jimbaran-Unud-Nusa Dua sepanjang 13,5 km. Fase tiga meliputi Sentral Parkir Kuta-Sesetan-Renon-Sanur dan fase empat meliputi Renon- Sukawati-Ubud.
(*/syam)