Pemerintah Tak Punya Uang Di Tengah Serunya Virus Corona ?
Rabu, 18 Maret 2020, 16:05 WIBBisnisNews.id -- Sumber sumber utama penerimana negara/ Pemerintah di APBN tahun 2020 untuk mendapatkan pendanaan tampaknya sudah makin kering. Sektor komoditas tak dapat diharapkan lagi. Sektor konsumsi terutam property, otomotif, telah lama melemah. Sementara, sektor pariwisata sebagian besar diisi turis Tiongkok yang sekarang di-lockdown.
"Kini yang tersisa cuma kemampuan masyakat dalam membeli bahan pangan dan makanan yang makin pas pasan, sumbangan pajaknya juga tidak significant," kata peneliti AEPI Salamuddin Daeng di Jakarta.
Sebetulnya, kata dia, kondisi ini tampak makin buruk dalam empat tahun terakhir. Namun pemerintah emerintah menyiasatinya dengan meminjam dana publik melalui instrumen Suat Utang Negara.
"Caranya salah menjual Obligasi negara dengan bunga lebih besar dari bunga deposito perbankkan. Maka mengalirlah dana dari berbagai penjuru negeri ke dalam SUN, dana bank, dana perusahaan asuransi, dana pensiun, dana haji, semua mengalir mengisi kas negara yang mengering. Untuk sementara waktu, APBN selamat," kata Daeng.
Implikasinya, sekarang Pemerintah harus membayar kewajiban, atas dana publik yang dipinjam oleh pemerintah, juga kewajiban utang luar negeri pemerintah dengan nilai yang makin besar.
"Bukan saja karena utang luar negeri Pemerintah yang meningkat dari tahun ke tahun untuk menutupi defisit, namun juga karena jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing yang melemah sangat besar," jelas Daeng.
Jika pelemahan nilai tukar rupiah terus berlanjut maka ini akan menjadi pukulan besar bagi beban utang APBN. Meskipun Menkeu Sri Mulyani memandang bahwa pelemahan Rupiah menguntungkan APBN karena memperbesar nilai penerimaan utang baru dan penerimaan bagi hasil penjualan komoditi.
"Namun pukulan terhadap kewajiban Pemerintah telak ke ulu hati. Utang luar negeri Pemerintah, BUMN dan swasta juga ikut membengkak," kilah Daeng.
Jika pelemahan harga komoditas berlangsung lama, ditambah wabah corona belum jelas kapan akan berakhir, maka sebagian besar sumber keuangan pemerintah akan kering kerontang. "Satu satunya harapan yang tersisa adalah sita aset para koruptor, baik yang waktu lalu minta ampun dan tidak mau minta ampun lewat tax amnesti," sebut Daeng.
Namun sulit membayangkan Pemerintah tak punya uang dalam jumlah cukup. "Sementara, negeri ini sedang kena serangan corona, bagaimana kita makan dan beli obat," tegas Daeng.(nda/helmi)