Peningkatan Prestasi Belum Maksimal, Balap Sepeda Berguru Ke Belanda
Sabtu, 08 April 2017, 02:06 WIBBisnisnews.id - Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) menemukan prestasi atlit yang dipersiapkan menuju SEA Games Malaysia 2017 dan Asian Games 2018 belum semuanya meningkat. Salah satunya terpantau pada cabang balap sepeda yang digodok di Solo dan Yogyakarta.
Direktur Kepelatihan Performa Tinggi Lomba 3 Satlak Prima, Denny Gumulya mengatakan di Jakarta, Jumat (7/4/2017), peningkatan prestasi atlit balap sepeda khususnya nomor track (velodroom Solo) dan road race di Yogyakarta belum maksimal. Hal ini disebabkan kondisi cuaca hujan yang terus menerus di Solo dan Yogyakarta menyebabkan beberapa atlit mengalami flu.
"Kondisi cuaca hujan dan banyaknya debu di jalanan membuat atlit nomor track dan road race banyak terserang flu. Akibatnya, mereka tidak bisa tampil maksimal" katanya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, kata Denny, Satlak Prima akan memberangkatkan Tim Dokter Satlak Prima untuk mengatasinya dengan memberikan suntikan vaksin flu.
Selain masalah kondisi cuaca, kata Deni Gumulya, velodroom Solo yang tidak standar internasional juga mempengaruhi atlit yang tampil di nomor track meningkatan catatan waktu. Begitu juga kondisi jalan yang padat di Yogyakarta. "Khusus atlit nomor road race mengalami kesulitan menambah kecepatan karena kondisi jalanan yang kurang lancar di Yogyakarta. Mereka hanya mampu memacu kendaraan dengan kecepatan 60km per jam sedangkan yang ideal 72km per jam," ujarnya lagi.
Mengingat adanya kendala yang harus segera diatasi dan waktu pelaksanaan SEA Games Malaysia, 19-31 Agustus 2017 yang sudah semakin dekat, kata Denny, keputusan melakukan trainning camp di luar negeri harus segera direalisasikan. "Trainning Camp sudah harus dilakukan minggu terakhir Mei 2017. Saya anggap itu waktu yang paling ideal untuk menggenjot prestasi atlit secara maksimal," katanya.
Semula balap sepeda merencanakan trainning camp di Kunming, China. Namun, rencana itu tidak terealisasi karena dalam waktu bersamaan akan ada Pekan Olahraga China.
"Trainning Camp di China dibatalkan dan digantikan ke Belanda. Bukan hanya fasilitasnya memadai tetapi di Belanda juga ada sparring partner yang bagus untuk atlit Indonesia," katanya.
Dia juga merasa yakin dengan adanya program trainning camp tersebut akan membuka peluang cabor balap sepeda meraih 10 emas di SEA Games Malaysia 2017. "Saya yakin 10 emas bisa diraih di Kuala Lumpur jika program trainning camp terealisasi," katanya.
Dalam.menghadapi SEA Games 2017 dan Asian Games.2018, PB ISSI bukan hanya mempelatnaskan nomor track dan road race, tetapi nomor MTB di Malang dan BMX di Banyuwangi, Jawa Timur. (Gungde Ariwangsa)