Pentingkah Mengasah Wawasan Pramuwisata ? Inilah Jawabannya
Minggu, 29 September 2019, 15:40 WIBBisnisnews.id - Startup bagi kalangan milenial mulai menggeliat seiring terbukanya peluang bisnis jasa pramuwisata bagi par wisatawan manca negara dan domestik.
Kemampuan mengasah wawasan terhadap komoditi objek wisata yang beragam menjad bagian penting yang wajib dilakukan para pramuwisata untuk menambah kemanjaan pandangam para wisatawan setiap kali berada di destinasi wisata .
Pramuwisata atau yang kerapkali disebut tourist guide, posisinya menjadi sangat strategis dalam menambah kemanjaan para wisatawan. Bukan hanya untuk memanjakan pandangan mata wisatawan tapi juga wawasan, terlebih destinasi yang dikunjungi itu terkait dengan catatan sejarah.
Sosok pramuwisata ini penting berada diantara para wisatawan domestik dan mancanegara. Secara psikis, pramuwisata bisa menjadi penentu kepuasan para wisatawan atau sebaliknya.
Karena itulah seorang pramuwisata dituntut bukan hanya sekadar mampu berkomunikasi dua arah dengan wisatawan tapi juga wawasan terhadap destinasi yang akan dijualnya.
Atas dasar itu pula, beberapa waktu lalu, sejumlah aktivis wisata yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DPD Jakarta melalui Divisi Bahasa Inggris menggelar Workshop Digital Marketing bagi para freelancer tourist guide Jakarta.
Kusmiyati, pemandu wisata senior yang juga pengurus HPI DPD Jakarta Divisi Bahasa Inggris mengatakan, tujuan utama kegiatan ini adalah upaya pengembangan sumber daya manusia pada bidang kepemanduan wisata.
"Dalam acara workshop ini, kami mengundang pembicara dari pihak Digital Marketing Gojek, Travel bloger, dan Gapura Digital," tutur Rus, usai menggelar workshop yang berlangsung pada 26 September 2019 lalu di kawasan GoFood Festival Senayan, Jakarta.
HPI, menurut Rus sangat menyadari pentingnya kemampuan bagi para pramuwisata. Terutama para pramuwisata yang menangani wisatawan mancanegara.
Komunikasi atau bahasa sangat menentukan bagi pramuwisata "sukses arau tidaknya" dalam memberikan pelayanan maksimal kepada wisatawan.
"Kami mencoba berkontribusi dalam hal membantu semua pamuwisata
dalam mengembangkan pengetahuan yang dapat membantu kelancaran aktivitas sebagai pemandu wisata," tuturnya.
Dengan mengembangan sumber daya manusia pada era digital, diharapkan akan membantu memudahkan pemandu wisata bertemu dengan calon-calon turisnya.
"Tidak bisa dihindari bahwa saat ini, banyak wisatawan mancanegara dan lokal yang sudah melakukan perjalanan wisatanya melalui digital informasi," tutur Rus.
Workshop ini merupakan satu dari beragam cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan wawasan para pemandu wisat. (Syam S)