Penumpang Angkuta Udara Nataru Turun 13 persen
Selasa, 01 Januari 2019, 14:27 WIBBisnisnews.id - Jumlah penumpang angkutan Udara Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) yang berangkat ke luar negeri sampai 30 Desember 2018, tercatat 543.827 atau naik 8,17 persen dibanding tahun lalu sebanyak 502.756 penumpang,.
Sedangkan jumlah penumpang domestik H-5 sampai H5 memgalami penurunan 16,26 persen atau sebanyak 2.736.239 penumpang dibanding tahun lalu.
Total jumlah penumpang berangkat domestik dan internasional H-5 sampai H5 tercatat 3.280.066. Angka ini menunjukan penurunan sebesar 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Puncak arus Liburan Natal 2018
terjadi pada H-3 (22 Desember 2018) dimana jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 362.036 penumpang atau turun sebesar 0,94% dibandingkan dengan hari yang sama pada tahun 2017.
Lebih lanjut Polana menjelaskan, dari data yang ada, terjadi penurunan jumlah penumpang domestik yang diangkut hampir pada semua bandara yang dipantau, kecuali pada Bandara Ngurah Rai. Di Bandara Ngurah Rai penumpang berangkat naik sebanyak 4,28 persen. Salah satu faktor peningkatan penumpang karena Bali masih menjadi destinasi menarik dan mudah dijangkau oleh wisatawan domestik.
“Terdapat Kenaikan Jumlah Penerbangan Ekstra periode Nataru (H-5- H5) sebanyak 578 flight atau 60,02 persen dari izin ekstra flight yang diterbitkan. Kenaikan tertinggi terjadi pada H-4 sebanyak 132 flight, naik 55 persen dibandingkan dengan hari yang sama pada tahun 2017 sebanyak 84 flight”, tutur Polana.
Setelah berlangsung selama 10 hari, sejak 20 Desember 2018 atau saat dimulainya masa angkutan udara Nataru, pergerakan penumpang di 36 bandara yang dipantau oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara diprediksi akan mengalami kenaikan saat arus balik atau setelah pergantian tahun 2019.
Mulai 20 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019, Ditjen Hubud akan mengintensifkan Rampcheck dan Monitoring bersama dengan Kantor Otoritas Bandar Udara. Hal ini berkaitan dengan pengawasan keselamatan dan keamanan angkutan udara yang menjadi fokus utama pelayanan penerbangan khususnya selama masa nataru.
“Seluruh jajaran Ditjen Hubud siap untuk mendukung kelancaran pelaksanaan angkutan udara Nataru. Beberapa isu startegis seperti isu keselamatan ataupun keamanan penerbangan, bencana alam dan gangguan cuaca ekstrim, penggunaan narkoba, lonjakan penumpang maupun kapasitas angkutan udara telah diinventarisir, disiapkan langkah antisipasinya serta penanganannya”, jelas Polana lebih lanjut.
Sedangkan total pesawat internasional sebanyak 3.073 flight atau terjadi kenaikan 3,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Dari tujuh bandara internasional yang dipantau, sampai 30 Desember 2018, total pesawat berangkat sebanyak 3.073 flight atau terjadi kenaikan 3,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 2.982 flight. Prediksi kami, tahun ini ada pergeseran penumpang yang di dominasi oleh banyaknya penerbangan keluar negeri, dan pada masa akhir nataru atau usai pergantian tahun nanti diprediksi akan ada pergerakan yang signifikan dari jumlah kedatangan dari luar negeri", ungkapnya. (Syam s)